Thursday 2 November 2017

Tips Mendidik Anak Agar Tidak Materialistis



HOMESCHOOLING PENA   
Setara ( SD/SMP/SMA )  
TERAKREDITASI - BAN PNF


Tips Mendidik Anak Agar Tidak Materialistis

Foto : Kesekolah

Homeschooling Pena Surabaya, 03 November 2017

Orangtua zaman sekarang memiliki pekerjaan rumah demikian banyak dalam mengasuh dan membersarkan anak-anaknya. Hal yang paling kentara dan dirasa cukup sulit bagi orangtua adalah membesarkan anak tanpa tumbuh menjadi pribadi materialistis. Upaya orangtua harus demikian kuat agar bombardir iklan di televisi, majalah, maupun pengaruh teman sebaya, yang menjadi beberapa faktor atas sifat materialistis, dapat diredam.

anak-anak sekarang lebih materialistis di usia yang lebih muda lagi. Karena itu, menjadi tugas orangtua untuk menanamkan pemahaman kepada anak bahwa karakter moral, kontribusi terhadap lingkungan, dan kualitas hubungan mereka akan jauh lebih bernilai ketimbang materi yang bisa diperoleh.

Dengan kata lain, orangtua perlu meyakinkan anak bahwa identitas mereka tidaklah didasarkan pada apa yang mereka punya, tetapi pada siapa mereka. Orangtua perlu mempelajari sejumlah cara bagaimana cara membesarkan anak tanpa membuat mereka menjadi individu yang materialistis.

Berikut cara-cara mendidik anak agar tidak materialistis:
a. Membatasi tontonan televisi
Ini aturan yang sering disebutkan oleh para ahli. Sebaiknya anak tidak menonton lebih dari dua jam setiap hari. Selain sejumlah program yang dibuat banyak yang masih tidak sesuai dengan usia anak, iklan yang muncul di antara program tersebut kerap menarik perhatian anak dan pada akhirnya membuat mereka menginginkannya. Cara lain yang juga dapat dilakukan adalah dengan mengalihkan perhatian anak saat jeda iklan. Kalaupun tidak, jelaskan kepada anak tentang teknik pemasaran yang biasa digunakan dalam iklan. Atau tonton acara yang tidak ada iklannya.

b. Perhatikan apa yang diperhatikan anak
Bila anda melihat anak ingin menggunakan celana jins skinny, pakaian dengan merek ternama karena melihatnya di majalah, inilah waktunya untuk menjelaskan kepada mereka agar tidak selalu mengikuti arus. Pada awalnya anak mungkin saja akan kesal, sebal, dan mengatakan anda tidak paham perasaan mereka. Namun, dengan mengingatkan akan hal tersebut, pada akhirnya anak akan meresapi penjelasan anda.

c. Katakan "tidak"
Bukan tindakan tepat untuk selalu memberikan apa saja yang diinginkan anak.Anda tidak selalu mendapatkan apa yang diinginkan dalam hidup ini kan? Mengatakan "tidak" atau menolak membelikan benda-benda yang diinginkan anak bukanlah hal keliru.

d. Hadiah tanpa membeli
Sesekali ada baiknya juga melatih anak untuk tidak membeli hadiah bagi anggota keluarga. Hal itu akan mendorong anak untuk kreatif dalam membuat hadiah tanpa mengeluarkan uang, misalnya membuat kartu, puisi, atau poster yang menggambarkan rasa sayang mereka bagi penerima hadiah.

e. Menjadi panutan.
Sebelum terburu-buru menyalahkan iklan di televisi maupun teman sepermainan anak, coba lihat kembali diri sendiri. Apakah anda gemar mengoleksi barang tertentu yang harganya sangat mahal? Apakah anda sebagai orangtua suka membeli aneka busana dari perancang atau merek terkemuka?

Kalau jawabannya iya, orangtua perlu membenahi diri. Perlu diingat, anak lebih meniru orangtuanya. Dengan kata lain, kalau orangtua ingin memiliki anak yang tidak materialistis, harus bisa menjadi contoh. Percuma saja orangtua mengajarkan anak untuk tidak selalu membeli barang mewah sementara sang ibu masih asyik membeli sepatu atau tas dengan harga selangit.

f. Ajarkan prioritas
Gunakan keputusan berbelanja sebagai peluang untuk mengajarkan perencanaan keuangan, termasuk bagaimana mengontrol keinginan yang tidak perlu. Saat berbelanja untuk keperluan sekolah, misalnya, minta anak untuk membuat daftar barang yang diinginkan lalu buat prioritasnya.

g. Latih kesadaran untuk menyumbang
Tidak harus memaksa anak untuk mau menyumbangkan benda kesayangan mereka. Orangtua bisa menjadi contoh baik dengan menyumbangkan barang sendiri untuk kegiatan amal dan jelaskan alasan anda melakukan itu. Setelah itu biarkan anak tahu bahwa mereka dapat mendonasikan barang-barangnya juga. Barang tersebut bisa diberikan kepada sepupu yang lebih kecil ataupun kepada anak-anak yang tidak mampu. Hal itu akan membantu anak menyadari bahwa barang hanya objek semata.

Mereka juga belajar untuk melepaskan kesenangan dari barang yang dimiliki agar orang lain dapat merasakan, kesenangan yang sama.

Sumber : Josua M


Enroll Now !

Information & Registration :
Jl. Ketintang Baru III No. 3 Surabaya
Phone : 031-8299413
Mobile : 081234441997
Ijin Dinas Pendidikan Kota Surabaya No. 188/7736/436.6.4/2014 
TERDAFTAR di Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat ; Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan NPSN : P9908360
Follow Us on Twitter
@homeschool_pena



No comments:

Post a Comment