HOMESCHOOLING PENA
Setara ( SD/SMP/SMA )
TERAKREDITASI - BAN PNF
Cara Ampuh Mengatasi Persaingan
Antar Saudara
Homeschooling Pena Surabaya, 12 November 2016
Jika anda mempunyai anak tunggal tentu tidak akan mengalami masalah
ini. Tetapi jika anda mempunyai 2 orang anak atau bahkan lebih, maka ini
adalah sesuatu yang bisa membuat kepala anda pusing, bahkan mungkin
bisa membuat anda histeris.
Banyak orangtua sering mengeluhkan,
“Saya tidak habis pikir dia itu bisa mengirikan kakaknya?” atau
“Bagaimana dia bisa mengirikan adiknya? Kan saya sudah berlaku adil
terhadap mereka.” Ungkap orangtua pada umumnya.
Anda
tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan masalah ini? Persaingan
antar saudara mau tidak mau pasti terjadi. Ini adalah sebuah masalah
untuk menunjukkan jati diri dari masing-masing anak. Setiap manusia
bahkan anak-anak ingin dirinya dianggap sebagai sosok individu yang
spesial. Inilah yang terjadi pada anak-anak kita.
Misalkan,
seorang kakak dipuji karena ia pandai menggambar atau pandai berhitung.
Nah, si adik tentunya juga ingin dipuji, tetapi bukan terhadap hal yang
sama mungkin. Mungkin ia akan merasa “Saya tidak mungkin bersaing disitu
karena kakak saya lebih bagus” atau “Adik saya lebih bagus.” Maka ia
akan mencari bidang yang lain.
Jika anda tidak tanggap terhadap
hal ini, inilah yang akan memicu persaingan itu menjadi semakin sengit.
Seringkali orangtua mengatakan “Aduh hebatnya kamu.” Nah, ketika ia
mengatakan ini di depan adik atau kakaknya, maka adik atau kakak
tersebut bisa jadi akan merasa tersinggung “Kenapa dia yang dipuji, kok
bukan saya.” Bagaimana mengatasi hal ini?
Sebenarnya sederhana sekali, misalkan anda berhadapan dengan anak
nomor 1 dan anda ingin memuji dia. Anda bisa mengatakan seperti ini
“Wah, hebat nih bagus sekali gambar kamu, sama ya seperti juga gambar
adik.” Anda memuji anak anda yang nomor 1, tetapi anda juga memuji
adiknya.
Atau sebaliknya anda berhadapan dengan anak anda yang
nomor 2, dan di dekatnya ada anak nomor
1. Anda mengatakan “Nah, ini nih
baru anak mama hebat sama seperti kakaknya.” Kebanyakan yang dilakukan
para orangtua adalah memuji secara personal anak yang bersangkutan.
Misalkan
seorang adik bisa menyelesaikan sebuah tugas dengan baik, kebanyakan
orangtua langsung memujinya “Nah, begitu hebat”. Jika anak anda yang
pertama diam, bukan berarti dia tidak punya perasaan apapun disana. Jika
ini sering terjadi dibawah sadarnya dia akan merasa bahwa “Mama hanya
sayan dengan adik, bukan dengan saya.”
Hal ini bisa terjadi, jadi
berhati-hatilah terhadap hal tersebut. Jika anda ingin memuji dan ada
anak lain disana, pastikan memuji anak tersebut secara tidak langsung.
Jika tidak ada anak lainnya anda boleh sampaikan pujian anda secara
personal pada anak tersebut.
Baca juga Peran Pola Asuh Dalam Membentuk Karakter Anak
Baca juga Peran Pola Asuh Dalam Membentuk Karakter Anak
Masalah yang lain adalah karena kurangnya waktu pribadi dengan
masing-masing anak. Suatu hari pada saat selesai sebuah seminar, seorang
bapak menghampiri saya dan mengatakan bahwa dia punya permasalahan
untuk mengatasi persaingan antara anak-anaknya. Dia punya 2 orang anak
dan dia mengatakan bahwa dia sudah bersikap adil kepada mereka semua.
Bahkan mereka selalu keluar bersama-sama sebagai sebuah keluarga, tetapi
mengapa hal ini masih bisa terjadi.
Kemudian saya bertanya pada
sang bapak ini. “Pak, apakah bapak pernah mengajak salah seorang anak
saja untuk pergi keluar bersama bapak sendiri? Atau mungkin bersama
bapak dan ibu?” Jawabnya “Itu tidak pernah terjadi selama 13 tahun saya
menikah dan berkeluarga. Kita selalu pergi bersama-sama.” Nah, inilah
masalahnya “Loh, kok bisa?” Kata bapak itu terkejut.
Mungkin
anda bisa juga mengatakan “Bukankah itu juga hal yang bagus? Keluar
bersama-sama sebagai sebuah keluarga. Bukankah itu menjalin sebuah
kebersamaan?” Ya, itu memang menjalin sebuah kebersamaan, tetapi anak
anda juga memerlukan sesuatu yang lain lagi. Dia ingin dianggap sebagai
individu yang spesial.
Ketika anda keluar hanya dengan salah satu
anak saja, katakanlah dengan anak nomor 1 saja kali ini, maka dia akan
merasa bahwa dirinya spesial. Ia akan merasa bahwa dirinya adalah yang
diperhatikan untuk saat itu. Lain kali ketika anda keluar dengan anak
nomor 2 saja, dan dia akan merasa bahwa dia juga diperhatikan.
Karena sebagai anak nomor 2, hal yang yang sering terjadi adalah dia
akan selau merasa sebagai nomor 2, karena memang itulah kenyataannya.
Dia tidak akan pernah merasakan kapan jadi nomor 1. Nah, sampai dia tua
pun si kakak pasti menjadi nomor 1 dan ia jadi nomor 2, bukankah seperti
itu.
Karena itu anda perlu mengantisipasi perasaan ini, dengan
cara menjadikannya nomor 1 pada satu waktu tertentu. Ajaklah dia keluar,
istimewakan dia, buat dia merasa bahwa dirinya nomor 1. Imbangi dengan
sebuah nasihat bahwa kakaknya juga penting.
Katakan
kepada anak anda yang nomor 2, misalkan pada saat anda mungkin
mengajaknya makan di luar, “Bagaimana kalau kita belikan kakak makanan
kesukaanya?” Disini anda membuatnya merasa penting, tetapi anda juga
membuatnya untuk mempunyai rasa perduli pada saudaranya sendiri.
Nah,
itu adalah hal-hal yang kecil yang dapat anda lakukan, agar
persaingan-persaingan seperti ini tidak mencuat menjadi sebuah isu yang
panas di dalam keluarga. Lakukan hal ini sejak mereka masih kecil.
“Bagaimana
kalau anak saya sudah besar?” Anda masih punya waktu untuk melakukannya
sekarang. Perbaiki semuanya dan anda akan melihat hubungan mereka akan
jauh lebih baik lagi, dan sebagai sebuah keluarga akan sangat kokoh dan
sangat kuat.
Semoga Bermanfaat
( Sumber : Pendidikan Karakter )
( Sumber : Pendidikan Karakter )
Enroll Now !
Information & Registration :
Jl. Ketintang Baru III No. 3 Surabaya
Phone : 031-8299413
Mobile : 081234441997
Ijin Dinas Pendidikan Kota Surabaya No. 188/7736/436.6.4/2014
TERDAFTAR di Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat ;
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan NPSN : P9908360
TERDAFTAR di Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat ;
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan NPSN : P9908360
Follow Us on Twitter
Available on Google Play Store
www.homeschoolingpena.com
No comments:
Post a Comment