Monday, 29 August 2016

Cara Mudah Melatih Anak Mau Mengerjakan Pekerjaan Rumah Tangga


Cara Mudah Melatih Anak Mau Mengerjakan Pekerjaan Rumah Tangga



memang bukanlah pekerjaan yang mudah bagi orang dewasa. Mulai dari bangun pagi hingga menjelang malam kembali, pekerjaan rumah memang tidak ada habisnya untuk dikerjakan. Maka dari itu terkadang ibu rumah tangga kelihatan bosan dan jenuh dengan pekerjaan ini. Sehingga tidak sedikit ibu rumah tangga yang mencari pembantu untuk menangani pekerjaan rumah tangga tersebut.

Mendidik anak untuk terbiasa sejak dini ikut mengerjakan pekerjaan rumah sangat penting untuk dibiasakan. Hal tersebut akan memberikan pengalaman kepada anak sehingga kelak setelah mereka dewasa maka hal tentang pekerjaan rumah tangga tidak akan menjadi masalah. Jadi, bagaimana mendidik agar anak mau ikut mengerjakan pekerajaan rumah tangga? Tidak begitu sulit bagi Anda bila mendidik anak agar bisa terbiasa mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Tapi Ingat, pekerjaan rumah tangga yang dimaksud adalah pekerjaan yang ringan dan mudah. Jangan sekali Anda memberikan pekerjaan yang super berat kepada mereka.

Berikan pekerjaan yang ringan kepada anak

Memulai mendidik anak agar mau bekerja mengerjakan pekerjaan rumah tangga harus Anda mulai dengan memberikan pekerjaan yang mudah, ringan dan cepat terlihat hasilnya. Sedikit demiki sedikit ketika anak sudah mampu menyelesaikan tugas tersebut barulah menambah tanggung jawab anak akan tugas seiring dengan kedewasaan anak. Mereka akan berbangga hati manakala semua itu bisa mereka kerjakan dengan baik. Jangan sekali Anda memberikan tugas yang cukup berat. Anda tentu tau sejauh mana kemampuan anak Anda. Maka dari itu agar anak secara bertahap bisa mengerjakan pekerjaan tumah tangga, berikanlah mereka tugas yang mudah, Anak tidak akan merasa terbebani dan Anda sebagai orang tua akan menjadi sosok yang bijak.

Ajaklah anak ikut mengerjakan pekerjaan rumah tangga

Ketika Anda ingin mengajarkan anak bagaimana cara mencuci piring sehabis makan, maka ajaklah anak Anda untuk ikut mengambil pekerjaan mencuci piring tersebut. Anak akan lebih terbiasa mengerjakan pekerjaan rumah bila mereka dibelajarkan secara langsung. Sekali lagi catatan pekerjaan yang diberikan haruslah ringan .

Jangan mengejek dan memarahi

Setiap orang pasti kadang pernah melakukan kesalahan, baik yang disengaja ataupun yang tidak disengaja. Nah, ketika anak Anda berusaha mengerjakan pekerjaan rumah tangga janganlah Anda memarahinya. Memarahi anak ketika mereka belajar mengerjakan pekerjaan rumah akan mematahkan semangat mereka untuk bekerja secara mandiri.

Beritahu tugas-tugas yang harus dikerjakan

Mengajari anak-anak usia dini tentu sangat berbeda dengan orang dewasa. Anda harus memberikan instruksi bertahap dan terus menerus hingga mereka memahaminya. Salah satu langkah yang harus Anda lakukan adalah menjelaskan tiap-tiap tugas yang harus dikerjakan. Misalnya, mengenai cara menata sepatu, meletakkan pakaian kotor, jadwal menyapu lantai, dan sebagainya.

Kegiatan tanpa jadwal

Dengan urutan kegiatan yang berbeda setiap harinya, anak-anak akan lebih senang dan tidak terbebani. Sebab dengan rutinitas yang tetap setiap harinya akan membuat anak-anak bosan. Misalnya pada hari pertama Anda dapat mengajak anak-anak mencuci baju terlebih dahulu baru menyapu lantai. Nah, pada hari berikutnya, Anda dapat menukar rutinitas tersebut atau menyisipkannya dengan kegiatan lain yang dapat memberikan kesenangan untuk anak.

Itulah beberapa cara melatih anak membantu pekerjaan rumah tangga. Sebaiknya Anda selalu mengajak anak-anak berlatih dengan kesabaran serta menciptakan suasana yang menyenangkan.

Wednesday, 24 August 2016

Ini Sikap yang Harus Ditunjukkan Para Orang Tua Saat Anak Pulang Sekolah

Ini Sikap yang Harus Ditunjukkan Para Orang Tua Saat Anak Pulang Sekolah


Homeschooling Pena-Homeschooling Surabaya, 25 Agustus 2016,

Setiap tempat memiliki adat tradisi dan kebiasaan yang berbeda. Demikian pula dengan keluarga. Setiap keluarga memiliki kebiasaan yang berbeda dalam segala hal. Tidak terkecuali ketika anak pulang dari sekolah. Sekolah memang memiliki peran dalam mendidik anak Anda. Namun, waktu yang dimiliki sekolah sangat terbatas sehingga orangtua lah yang memiliki tugas berikutnya dalam mendidik anak setelah anak pulang dari sekolah. Setelah anak pulang dari sekolah, mungkin perlakuan di setiap keluarga oleh orang tua sangat berbeda.

Bagi orang tua dengan latar belakang perekonomian menengah kebawah ada yang mengajak anak mereka untuk bekerja. Ada juga dari orang tua dengan keadaan ekonomi yang mapan memberikan kesempatan kepada anaknya untuk bermain atau beristirahat di rumah. Terlepas dari hal sikap orang tua dalam menanggapi kegiatan anak sepulang dari sekolah. Ada sikap penting yang seharusnya para orang tua lakukan terhadap anak saat pulang dari sekolah. Mungkin bagi Anda hal tersebut adalah hal yang sangat sepele. Namun, bila Anda lakukan dengan tulus dengan secara terus menerus maka akan memberikan hasil yang memuaskan bagi perkambangan anak Anda.

Berikan senyuman

Menunjukkan kehangatan dalam keluarga harus memberikan yang spesial bagi anak. Senyuman diberikan ketika mereka tiba dirumah, akan memberikan semangat baru kepada anak. Sapalah dengan senyum yang ramah kepada anak.

Makan siang bersama

Ajaklah anak Anda untuk makan siang bersama. Sesibuk apapun Anda sempatkan untuk makan bersama dengan buah hati Anda. Jangan sampai saking sibuknya Anda lupa dengan waktu bersama mereka. Ketika makan bersama banyak cerita yang bisa Anda gali dari anak tentang bagaimana pengalamannya di sekolah. Dengan demikian Anda akan mengetahui bagaimana sikap anak Anda di sekolah.

Jangan marah ketika anak jujur menyampaikan hasil belajarnya

Sering kita lihat para orang tua mungkin sedikit kecewa bila mengetahui hasil belajar anaknya kurang. Bahkan tidak jarang ada orang tua yang tega menghukum anaknya. Sebagai orang tua yang bijak, ketika anak Anda jujur mengatakan hasil belajar yang ia capai di sekolah, meskipun itu hasilnya sangat kurang sebaiknya Anda menerima dan berikan semangat kepada anak supaya dapat meningkatkan nilainya.

Berikan kesempatan anak menceritakan yang dialami di sekolah

Dengarkanlah cerita tentang pengalaman yang anak Anda alami di sekolah. Biarkan mereka menceritakan segala sesuatu yang dialaminya terutama saat belajar di kelas. Dengan cara seperti ini Anda secara tidak langsung sudah meminta anak Anda untuk menceritakan kembali pengalaman mereka di sekolah. Dengan seperti itu Anda akan menemukan apabila ada kejadian yang buruk menimpa anak, bisa Anda ketahui sejak dini dan bisa untuk ditindak lanjuti segara.
Penting bagi Anda para orang tua untuk memberikan perlakuan yang baik bagi anak. Tidak hanya ketika mereka akan berangkat ke sekolah, tetapi juga saat anak pulang dari sekolah. Ketika anak pulang sekolah maka janganlah kita langsung mengintrograsi anak. Tetapi lebih pada melayani mereka.

Semoga Bermanfaat

Friday, 19 August 2016

Sambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia dengan Pekan Lomba’45

Sambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia dengan Pekan Lomba’45

Bulan Agustus bisa disebut juga menjadi salah satu bulan yang bersejarah bagi bangsa Indonesia. Ya. Tepat tanggal 17 Agustus tiap tahunnya, masyarakat seluruh Indonesia dari sabang sampai merauke bersukacita memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI).

Hari kemerdekaan ini biasanya dijadikan sebuah momen menarik untuk lebih dekat bersama keluarga, tetangga dan juga masyarakat sekitar. Layaknya tradisi, peringatan 17 Agustus kerap kali diidentikan dengan perlombaan, upacara , hingga karnaval bertema merah putih.

Nah, tidak ada salahnya untuk Anda orangtua, momen HUT RI ini bisa dimanfaatkan untuk lebih mengenalkan serta menanamkan jiwa nasionalisme sejak dini agar cinta terhadap Indonesia. Ikut sertakan si kecil dalam serangkaian lomba yang diadakan daerah sekitar rumah Anda. Selain mengasah motorik si kecil, mengikuti lomba juga dapat membantu si kecil bersosialisasi dengan teman sebaya lebih baik.

Apa saja sih kegiatan yang bisa Anda lakukan dengan si kecil dalam menyambut hari kemerdekaan?

Partisipasi dalam perlombaan

Dalam ajang tahunan ini, anak-anak diajarkan mengenai sportivitas. tusuk balon tutup mata, masukan paku dalam botol dan lainnya. Perlombaan juga akan membantu si kecil dalam merasakan persaingan secara sehat dan memenangkan sebuah perlombaan. Ajarkan pula agar lebih berbesar hati saat kalah.







Lomba Membaca Pidato Bung Tomo di atas Panggung
Anak-anak berbakat dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi? Ajak anak untuk tampil di atas panggung.Seperti, menyanyi atau menari bersama. Keberanian balita untuk tampil dan respon positif Anda maupun lingkungan dapat membangun rasa percaya dirinya. Kali ini Lomba membaca pidato, ini akan melatih semangat dan lebih percaya diri dengan suara lantang pembacaan pidato pada umumnya









Mengikuti Pameran atau karnaval

Ajak Anak-anak untuk berani mengikuti karnaval atau pameran. Kesempatan ini mengasah rasa percaya diri dan keberanian balita untuk berkomunikasi dan menilai


Hias telur matang dengan nuansa Kemerdekaan Republik Indonesia

Selain mengasah kreatifitas anak, si kecil juga dapat pelajaran berharga mengenai rasa nasionalisme. Ajak anak melukis telur dengan cat atau cat air. Ajak anak untuk menghias dengan tema kemerdekaan, bisa di aplikasikan dengan bentuk atau gambar bendera merah putih, atau dengan warna merah putih, dll yang menggambarkan tentang kemerdakaan Republik Indonesia. Di sini kreatifitas Anak akan diuji dan berkembang.






   
Selamat Memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-71!

Thursday, 18 August 2016

Kilas Balik Detik – Detik Proklamasi

Kilas Balik Detik – Detik Proklamasi


Homeschooling Pena-Homeschooling Surabaya, 18 Agustus 2016
Proklamasi Kemerdekaan yang diperingati setiap tanggal 17 Agustus, adalah sebuah peristiwa bersejarah bangsa Indonesia . Proklamasi, telah mengubah perjalanan sejarah, membangkitkan rakyat dalam semangat kebebasan. Merdeka dari segala bentuk penjajahan. Bagaimanakah sesungguhnya, peristiwa yang terjadi 71 tahun yang lalu?

Proklamasi, ternyata didahului oleh perdebatan hebat antara golongan pemuda dengan golongan tua. Baik golongan tua maupun golongan muda, sesungguhnya sama-sama menginginkan secepatnya dilakukan Proklamasi Kemerdekaan dalam suasana kekosongan kekuasaan dari tangan pemerintah Jepang. Hanya saja, mengenai cara melaksanakan proklamasi itu terdapat perbedaan pendapat. Golongan tua, sesuai dengan perhitungan politiknya, berpendapat bahwa Indonesia dapat merdeka tanpa pertumpahan darah, jika tetap bekerjasama dengan Jepang.

Karena itu, untuk memproklamasikan kemerdekaan, diperlukan suatu revolusi yang terorganisir. Soekarno dan Hatta, dua tokoh golongan tua, bermaksud membicarakan pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan dalam rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Dengan cara itu, pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan tidak menyimpang dari ketentuan pemerintah Jepang. Sikap inilah yang tidak disetujui oleh golongan pemuda. Mereka menganggap, bahwa PPKI adalah badan buatan Jepang. Sebaliknya, golongan pemuda menghendaki terlaksananya Proklamasi Kemerdekaan itu, dengan kekuatan sendiri. Lepas sama sekali dari campur tangan pemerintah Jepang. Perbedaan pendapat ini, mengakibatkan penekanan-penekanan golongan pemuda kepada golongan tua yang mendorong mereka melakukan “aksi penculikan” terhadap Soekarno-Hatta.

post-teks pro

Teks proklamasi ditulis di ruang makan di laksamana Tadashi Maeda Jln Imam Bonjol No 1. Para penyusun teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad Soebarjo. Konsep teks proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno sendiri. Di ruang depan, hadir B.M Diah, Sayuti Melik, Sukarni, dan Soediro. Sukarni mengusulkan agar yang menandatangani teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Teks Proklamasi Indonesia itu diketik oleh Sayuti Melik. Pagi harinya, 17 Agustus 1945, di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56 telah hadir antara lain Soewirjo, Wilopo, Gafar Pringgodigdo, Tabrani dan Trimurti. Acara dimulai pada pukul 10: 00 dengan pembacaan proklamasi oleh Soekarno dan disambung pidato singkat tanpa teks. Kemudian bendera Merah Putih, yang telah dijahit oleh Ibu Fatmawati, dikibarkan, disusul dengan sambutan oleh Soewirjo, wakil walikota Jakarta saat itu dan Moewardi, pimpinan Barisan Pelopor.

post-kibar

Sekalipun sangat sederhana, namun ia telah membawa perubahan yang luar biasa dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia . “Gema lonceng kemerdekaan” terdengar ke seluruh pelosok Nusantara dan menyebar ke seantero dunia. Para pemuda, mahasiswa, serta pegawai-pegawai bangsa Indonesia pada jawatan-jawatan perhubungan yang penting giat bekerja menyiarkan isi proklamasi itu ke seluruh pelosok negeri. Para wartawan Indonesia yang bekerja pada kantor berita Jepang Domei , sekalipun telah disegel oleh pemerintah Jepang, mereka berusaha menyebarluaskan gema Proklamasi itu ke seluruh dunia.

Dirgahayu Indonesiaku!

post-dirgahayu

Friday, 12 August 2016

Cara Terbaik Memahami Anak


Homeschooling Surabaya-Homeschooling Pena, 12 Agustus 2016

Banyak orangtua yang mengikuti seminar saya berkomentar “Oke, teknik yang anda berikan untuk mengatasi masalah anak sangat bagus. Tetapi, saya tidak yakin bisa menerapkan apa yang telah anda ajarkan” lalu tanya saya “Apa sebabnya?”, “Pertama saya tidak disukai anak, berikutnya bagaimana mengkomunikasikan pada mereka?”.

Jelas ini adalah masalah, tetapi tenang saja karena ada cara untuk memahami perilaku anak. Sebelum membahas hal itu ada bagian yang harus anda pahami terlebih dahulu. Banyak orangtua yang bertanya dalam pikiran mereka sendiri:
  • Mengapa anak saya tidak peduli dengan masa depannya?
  • Mengapa mereka melakukan hal-hal yang tidak masuk akal?
  • Mengapa mereka tidak mau mendengarkan walupun sudah diingatkan berkali-kali?
  • Mengapa anak saya membiarkan dirinya dipengaruhi oleh teman-temannya dengan hal-hal negatif yang tidak berguna?
Nah pertanyaan utama, “Bagaimana cara memahami perilaku dan pemikiran mereka?”
Jawabanya adalah EMOSI mereka. Emosi sangat menguasai logika berpikir anak-anak dan remaja. Mereka jauh lebih banyak di dorong oleh perasaan daripada pemikiran mereka. Dengan mengetahui hal ini, maka sia-sia upaya kita mengkuliahi mereka seharian.

Mengisi pikiran mereka dengan nasihat positif, dan menjadikan diri kita motivator di depan mereka tidak akan berhasil. Justru akan membuat anak bertambah sebal dengan kelakuan kita. Komentar atau nasihat seperti, “Kamu harus giat belajar”, “Jangan buang waktumu dengan bermain terus”, “Jaga kebersihan kamarmu”, kecuali bila kita sudah terlebih dahulu mengenali perasaan mereka.

Dalam kondisi emosi yang negatif seorang anak tidak dapat menerima input dan nasihat yang dapat mengubah perilaku mereka. Berbeda hasilnya jika kita mampu mengerti dan mengenali perasaan emosi mereka terlebih dahulu, maka mereka akan terbuka dan mendengarkan saran logis dari kita. Anak–anak dan remaja akan melakukan sesuatu jika membuat mereka merasa nyaman di hatinya.
Sebelum melangkah lebih jauh, kita akan belajar bersama, bagaimana reaksi kita dalam menghadapi masalah anak tersebut. Seringkali jika ada masalah maka yang ada di benak kepala kita umumnya ada 3 hal, yaitu :

1. Memberi nasihat, misalnya “Saya tadi berkelahi dengan Agus di sekolah”, respon kita pada umumnya “Apa-apaan kamu ini, sekolah bukan tempat untuk berkelahi, hanya penjahat yang menyelesaikan masalahnya dengan berkelahi.”

2. Menginterogasi, misalnya “HP saya hilang di sekolah”, respon kita pada umumnya “Kamu yakin bukan kamu sendiri yang menghilangkan? Coba di ingat kembali.”

3. Menyalahkan dan menuduh, misalnya “Tadi Edo dihukum karena tidak mengerjakan PR”, respon kita pada umumnya “Dasar anak malas, mulai hari ini kamu harus lebih disiplin dan memperhatikan tugas di sekolah.”

Setelah melihat ketiga contoh diatas, tidak ada satu ruang pun untuk mengakui perasaan atau emosi anak, betul? Seringkali kita ini hanya memberikan masukan tanpa mau mendengar apa yang sebenarnya terjadi, atau lebih tepatnya perasaan apa yang terjadi pada diri anak kita.

Ketika emosi seorang anak diabaikan mereka akan lebih marah dan benci. Selama ini mereka berada dalam keadaan emosi negatif, semua nasihat-nasihat maksud baik kita tidak akan digubris.
Cara terbaik untuk memahami anak kita adalah, mengakui emosinya (kenali emosinya) dan beri mereka kekuatan untuk menemukan solusi atas masalah mereka sendiri. Caranya adalah:

1. Berikan perhatian dan pengakuan

Terkadang yang dibutuhkan anak hanya didengar saja, bukan solusinya. Hanya memberikan perhatian 100% kita bisa terkejut, ternyata anak mau terbuka, mau berbagi pikiran dan perasaannya.
Hanya dengan berkata “Hmm.. oke, begitu ya.. lalu..” Walau nampaknya sederhana, jujur ini sulit bagi kita orangtua yang terbiasa mau mengambil jalur cepat, dengan memberikan solusi dan menyelesaikan masalah.
Ketika hal itu kita lakukan, justru anak akan menutup diri, dan menghindar untuk bicara dengan kita. Anak hanya akan meyatakan pikiran dan perasaan yang sejujurnya tanpa takut dihakimi.
Ketika kita biarkan anak mengungkap emosi dan pikirannya dengan bebas (saat kita ada untuk memberi dukungan emosional), kita akan melihat mereka dapat menemukan solusi sendiri untuk permasalahan mereka.
Kelebihan lainnya dari pendekatan ini adalah anak akan mengembangkan rasa percaya diri dengan berpikir untuk dirinya sendiri, dan berani menghadapi tantangan – tantangan hidup. Misalnya “Saya tadi berkelahi dengan Agus, di sekolah”, respon kita “Apa yang terjadi? Lukamu pasti sakit sekali yah..”

2. Mengenali dan menggambarkan emosi

Perlu bagi kita sesaat untuk mempelajari makna dari emosi, karena ini penting bagi kita untuk bisa mencerminkan emosi anak, dan mengerti dengan pasti apa yang mereka rasakan. Dengan dimengertinya perasaan mereka, maka mudah bagi mereka untuk terbuka dan bicara tentang masalah mereka. Berikut adalah emosi yang umumnya dialami oleh manusia.
Nama emosi dan artinya :
  • Marah – Merasakan adanya ketidakadilan
  • Rasa bersalah – Kita merasa tidak adil terhadap orang lain
  • Takut – Kita diharapkan antisipasi karena sesuatu yang tidak diinginkan bisa saja terjadi
  • Frustrasi – Melakukan sesuatu berulangkali dan hasilnya tidak sesuai harapan
  • Kecewa – Apa yang diinginkan tidak bisa terwujud
  • Sedih – Kehilangan sesuatu yang dirasa berharga
  • Kesepian – Kebutuhan akan relasi yang bermakna bukan hanya sekedar berteman
  • Rasa tidak mampu – Kebutuhan untuk belajar karena ada sesuatu yang tidak bisa dilakukan dengan baik
  • Rasa bosan – Kebutuhan untuk bertumbuh dan mendapatkan tantangan baru
  • Stress – Sesuatu yang terlalu menyakitkan dan harus segera dihentikan
  • Depresi – Sesuatu yang terlalu menyakitkan dan harus segera dihentikan
    Baiklah kita mulai dengan satu kasus, jika anak anda datang dan berkata “Joni tidak mau bermain bola denganku” Apa jawab anda? “Sini main sama papa/mama, main sama yang lain saja ya, atau ya sudah main sendiri saja.” Ketiga jawaban ini sekilas adalah jawaban klasik, dan memang dibenarkan karena sering dipakai.

    Pertanyaan saya ada emosi apa dibalik kata-kata anak tersebut? KECEWA dan KESEPIAN. Nah, kalau begitu responnya bagaimana? “Hmm.. nak kamu ingin sekali ya bermain dengan Joni?” atau “Hmm.. kamu kesepian yah, ingin bermain ya?” lalu tunggu responnya, biasanya anak akan bercerita panjang lebar, kemudian solusi sebaiknya diserahkan kepada anak.
    Caranya “Lalu apa yang bisa Papa/Mama bantu? Ingin bermain dengan Papa/Mama? Atau ada ide lain?” Biarkan anak memilih solusi terbaik bagi dirinya. Perhatikan tabel diatas dan gunakan untuk berkomunikasi dengan anak, pahami seiap kasus yang dialami anak.

    Dengan turut mengerti perasaan emosi anak dan membiarkan menemukan solusi masalahnya sendiri, maka anak akan merasa dipahami dan nyaman. Serta akan tumbuh rasa percaya diri di lingkungan yang menghargai dia. Dan berikutnya akan mudah bagi anak untuk terbuka terhadap orangtuanya, dan sikap saling percaya antara orangtua dan anak akan terbentuk dengan baik.

    Sampai kini, kita telah belajar bagaimana caranya agar anak terbuka dan percaya pada kita, betul? Berikutnya bagaimana caranya mengarahkan? Setelah kita mendengar dan mengerti perasaan dan emosi anak, serta menanyakan solusi terbaik menurut anak (jika anak sudah mampu berpikir untuk solusi) tanyakan “Bolehkah Papa/Mama memberi saran?” setelah ada ijin dari anak maka berikan masukan yang anda rasa paling barik.

    Terkadang cara pandang anak tidak sama dengan orangtua, kita tahu jika anak memilih solusi yang kurang tepat (menurut orangtua) dengan nilai atau norma yang berlaku di lingkungan sosial, maka kita bisa mengarahkannya dengan mudah karena langkah 1 dan 2 sudah dilakukan. Tentunya dengan model komunikasi yang sopan dan tetap menghargai anak.
    Pintu gerbang kekerasan hati anak akan terbuka lebar saat kita mau menerima dan mengerti anak, dan mereka akan mempersilahkan kita masuk dan bertamu di dalam lubuk hatinya yang paling dalam. Ditempat itulah kita dapat meletakan pesan, arahan dan masukan positif bagi kebaikan masa depan anak.

    Saya paham cara ini butuh waktu, semua solusi cerdas untuk meningkatkan kualitas keluarga butuh waktu. Ada namanya “waktu tunggu” untuk suatu hasil yang istimewa. Masakan yang enak dan sehat butuh waktu dan proses di dapur, tidak sekian detik jadi. Nah kualitas apa yang kita mau untuk keluarga kita?

    Semoga bermanfaat.

Wednesday, 10 August 2016

Membangun Karakter Sejak Pendidikan Anak Usia Dini

Membangun Karakter Sejak Pendidikan Anak Usia Dini


Homeschooling Surabaya-Homeschooling Pena, 10 Agustus 2016 

Jika ditanya kapan sih waktu yang tepat untuk menentukan kesuksesan dan keberhasilan seseorang? Maka, jawabnya adalah pada saat masih usia dini. Benarkah? Baiklah akan saya bagikan sebuah fakta yang telah banyak diteliti oleh para peneliti dunia.

Pada saat usia antara 0-6 tahun, otak berkembang sangat cepat hingga 80 persen. Pada usia tersebut otak menerima dan menyerap berbagai macam informasi, tidak melihat baik dan buruk. Itulah masa-masa yang dimana perkembangan fisik, mental maupun spiritual anak akan mulai terbentuk. Karena itu, banyak yang menyebut masa tersebut sebagai masa-masa emas anak (Golden Age).

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh seorang ahli Perkembangan dan Perilaku Anak dari Amerika bernama Brazelton menyebutkan bahwa pengalaman anak pada bulan dan tahun pertama kehidupannya sangat menentukan apakah anak ini akan mampu menghadapi tantangan dalam kehidupannya dan apakah ia akan menunjukkan semangat tinggi untuk belajar dan berhasil dalam pekerjaannya.

Nah, oleh karena itu, kita sebagai orangtua hendaknya memanfaatkan masa emas anak untuk memberikan pendidikan karakter yang baik bagi anak. Sehingga anak bisa meraih keberhasilan dan kesuksesan dalam kehidupannya di masa mendatang.

Kita sebagai orangtua kadang tidak sadar, sikap kita pada anak justru akan menjatuhkan si anak. Misalnya dengan memukul dan memberikan tekanan yang pada akhirnya menjadikan anak bersikap negatif, rendah diri, minder, penakut, dan tidak berani mengambil resiko, yang pada akhirnya karakter-karakter tersebut akan dibawanya sampai ia dewasa.

Ketika dewasa karakter semacam itu akan menjadi penghambat baginya dalam meraih dan mewujudkan keinginannya. Misalnya, tidak bisa menjadi seorang public speaker gara-gara ia minder atau malu. Tidak berani mengambil peluang tertentu karena ia tidak mau mengambil resiko dan takut gagal. Padahal, jika dia bersikap positif maka resiko bisa diubah sebagai tantangan untuk meraih keberhasilan. Anda setuju bukan?

Banyak yang mengatakan keberhasilan kita ditentukan oleh seberapa jenius otak kita. Semakin kita jenius maka semakin sukses. Semakin kita meraih predikat juara kelas berturut-turut, maka semakin sukseslah kita. Benarkah demikian? Tunggu dulu!

Saya sendiri kurang setuju dengan anggapan tersebut. Fakta membuktikan, banyak orang sukses justru tidak mendapatkan prestasi gemilang di sekolahnya, mereka tidak mendapatkan juara kelas atau menduduki posisi teratas di sekolahnya.
Mengapa demikian? Karena sebenarnya kesuksesan tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan otak kita saja. Namun kesuksesan ternyata lebih dominan ditentukan oleh kecakapan membangung hubungan emosional  kita dengan diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Selain itu, yang tidak boleh ditinggalkan adalah hubungan spiritual kita dengan Tuhan Yang Maha Esa.

Tahukah anda bahwa kecakapan membangun hubungan dengan tiga pilar (Diri Sendiri, Sosial, Tuhan) tersebut merupakan karakter-karakter yang dimiliki orang-orang sukses. Dan, saya beritahukan pada anda bahwa karakter tersebut tidak sepenuhnya bawaan sejak lahir. Karakter semacam itu bisa dibentuk.

Benarkah? Saya katakan benar! Pada saat anak berusia dini-lah karakter-karakter itu terbentuk. Seperti yang kita bahas tadi, bahwa usia dini adalah masa perkembangan karakter fisik, mental dan spiritual anak mulai terbentuk. Pada usia dini inilah, karakter anak akan terbentuk dari hasil belajar dan menyerap dari perilaku kita sebagai orangtua dan dari lingkungan sekitarnya.

Pada usia ini perkembangan mental berlangsung sangat cepat. Pada usia itu pula anak menjadi sangat sensitif dan peka mempelajari dan berlatih sesuatu yang dilihat, dirasakan, dan didengarkan dari lingkungannya. Oleh karena itu, lingkungan yang positif akan membentuk karakter yang positif dan sukses.

Lalu, bagaimana cara membangun karakter anak sejak usia dini?

Karakter akan terbentuk sebagai hasil pemahaman 3 hubungan yang pasti dialami setiap manusia (Triangle Relationship), yaitu hubungan dengan diri sendiri (Intrapersonal), dengan lingkungan (Sosial), dan hubungan dengan Tuhan YME (Spiritual).

Setiap hasil hubungan tersebut akan memberikan pemaknaan/pemahaman yang pada akhirnya menjadi nilai dan keyakinan anak. Cara anak memahami bentuk hubungan tersebut akan menentukan cara anak memperlakukan dunianya. Pemahaman negatif akan berimbas pada perlakuan yang negatif dan pemahaman yang positif akan memperlakukan dunianya dengan positif.

Untuk itu, tumbuhkan pemahaman positif pada diri anak sejak usia dini, salah satunya dengan cara memberikan kepercayaan pada anak untuk mengambil keputusan untuk dirinya sendiri, membantu anak mengarahkan potensinya dengan begitu mereka lebih mampu untuk bereksplorasi dengan sendirinya, tidak menekannya baik secara langsung atau secara halus, dan seterusnya.

Biasakan anak bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Ingat pilihan terhadap lingkungan sangat menentukan pembentukan karakter anak. Seperti kata pepatah bergaul dengan penjual minyak wangi akan ikut wangi, bergaul dengan penjual ikan akan ikut amis. Seperti itulah, lingkungan baik dan sehat akan menumbuhkan karakter sehat dan baik, begitu pula sebaliknya.
Dan yang tidak bisa diabaikan adalah membangun hubungan spiritual dengan Tuhan Yang Maha Esa. Hubungan spiritual dengan Tuhan YME terbangun melalui pelaksanaan dan penghayatan ibadah ritual yang terimplementasi pada kehidupan sosial.

Nah, sekarang kita memahami mengapa membangun pendidikan karakter anak sejak usia dini itu penting. Usia dini adalah usia emas, maka manfaatkan usia emas itu sebaik-baiknya.

Semoga bermanfaat.

Monday, 8 August 2016

Crafting Class Homeschooling Pena : Amazing Stick Ice Cream Home

Crafting Class Homeschooling Pena : Amazing Stick Ice Cream


Homeschooling Surabaya-Homeschooling Pena, 08 Agustus 2016

crafting stick menerapkan konsep belajar sambil bermain, mencoba berkreasi di dalam dunia mereka, dunia anak-anak. Yaitu memanfaatkan kesukaan mereka makan es krim khususnya yang menggunakan stik kayu. Hanya dengan sedikit imajinasi, sisa-sisa stik tadi dapat dimanfaatkan.
Dengan demikian ada dua pelajaran yang akan diterima anak-anak, pertama tidak membuang sampah sembarangan kedua sekaligus memanfaatkannya menjadi barang yang menarik bernilai seni.
Bahan dan peralatan yang digunakanpun sangat mudah didapat yaitu sisa stik es krim, kuas dan perekat (disarankan menggunakan lem yang cepat kering dan berdaya rekat kuat seperti lem Alteco atau lem bakar). 
Cara membuatnya hanya dengan menyusun dan menempelkan stik tadi satu dengan lainnya sampai menjadi bentuk yang diinginkan. Biarkan anak berkreasi sendiri dengan imajinasinya, apakah mereka ingin membuat rumah-rumahan, bentuk binatang atau bentuk lain.
Bentuk-bentuk yang sudah jadi dapat dikikis atau dihaluskan menggunakan pisau dan amplas untuk mendapatkan hasil yang lebih halus. Lebih baik pula jika di hias.
Nah, seperti beberapa contoh kreasi kreasi yang di buat oleh siswa siswi Homeschooling Pena ini, bukan saja membuat anak anak menjadi lebih kreatif, dan imajinatif.. mereka juga bisa lebih belajar kesabaran..


Wednesday, 3 August 2016

Ujian Perbaikan untuk memperbaiki nilai UN

Ujian Perbaikan untuk memperbaiki nilai UN


Homeschooling Surabaya-Homeschooling Pena, 03 Agustus 2016 – info

Siswa yang memiliki nilai ujian nasional di bawah 55 masih bisa melakukan perbaikan. Pasalnya, pendaftaran ujian nasional perbaikan (UNP) diperpanjang. Berdasarkan data unp.kemdikbud.go.id, pendaftaran UNP yang dibuka 1 Juni dan berakhir 16 Juli diperpanjang hingga Jumat 5 agustus pukul 12.00 WIB.

Pendaftaran dilakukan secara online melalui laman unp.kemdikbud.go.id tanpa dipungut biaya. Adapun ujian dilaksanakan pada 29 Agustus – 7 September.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Timur (Dikbud Jatim) Saiful Rachman menyatakan, pelaksanaan UNP tidak wajib. Peserta didik yang ingin memperbaiki nilai ujian nasionalnya dipersilakan mendaftar. Terutama bagi mereka yang sudah lulus, tetapi nilainya belum mencapai nilai standar minimal, yakni lebih dari 55 pada satu atau lebih mata ujian.

”Peserta mendaftar sendiri secara online langsung ke pusat,” katanya. Pendaftaran tidak dilakukan orang lain ataupun dikoordinasi melalui sekolah.
Tahun ini peserta dengan nilai unas di bawah 55 di Jawa Timur cukup banyak. Di jenjang SMA, nilai di bawah 55 mencapai 29,96 persen. Di jenjang MA sebanyak 43,35 persen dan jenjang SMK 44,2 persen.

Mantan kepala Badan Diklat Jatim itu mengimbau siswa agar segera mendaftar UNP. Sebab, perbaikan nilai sangat berguna untuk kepentingan melamar pekerjaan atau melanjutkan studi.
Peserta UNP 2016 merupakan peserta ujian nasional tahun pelajaran 2014-2015 dan 2015-2016 jenjang SMA sederajat dan SMK yang sudah lulus, tetapi belum mencapai nilai standar minimal. Peserta yang sudah mendaftar harus melakukan daftar ulang pada 9-11 Agustus.

Tuesday, 2 August 2016

Ujian Nasional Perbaikan Tahun 2016

Ujian Nasional Perbaikan Tahun 2016

 


Homeschooling Surabaya-Homeschooling Pena, 02 Agustus 2016 - INFO

Ujian Nasional Perbaikan (UNP) akan diselenggarakan pada tanggal 29 Agustus 2016 s.d. 7 September 2016
Pendaftaran Peserta UNP diperpanjang sampai tanggal 5 Agustus 2016 jam 12.00.
Peserta UN TIDAK WAJIB mengikuti UNP.
UNP diperuntukkan hanya bagi siswa yang berkeinginan untuk memperbaiki nilai UN.
Bagi yang sudah mendaftar, Silahkan Mendaftar Ulang pada tanggal 9 - 11 Agustus 2016.

PROSEDUR UNP UNTUK PESERTA 

1.1 Juni s.d. 16 Juli 2016Pendaftaran Peserta melalui web unp.kemdikbud.go.id
2.9 - 11 Agustus 2016Pendaftaran Ulang di Satuan Pendidikan penyelenggara UNP
- SHUN asli dan 1 lembar fotocopy
- Ijazah asli
- Pasfoto 3 x 4, sebanyak 3 lembar
- Kartu Identitas (KTP/SIM/lainnya)
3.22 - 24 Agustus 2016Latihan Ujian menggunakan 1 mata pelajaran dan jadwal latihan ujian diatur oleh Sekolah Penyelenggara
4.29 Agustus - 7 September 2016Pelaksanaan Ujian Nasional Perbaikan
  1. Sebelum mendaftar, Anda harus memiliki Sertifikat Hasil Ujian Nasional (SHUN)/Surat Keterangan Hasil Ujian dari sekolah tahun pelajaran 2014/2015 dan 2015/2016.
  2. Pilih jenis sekolah yang Anda tempuh.
  3. Pilih provinsi tempat sekolah asal Anda.
  4. Masukkan nomor peserta Ujian Nasional Anda sesuai dengan kartu peserta Ujian Nasional 2014/2015 dan 2015/2016 atau nomor peserta di dalam SHUN.
Contoh:o 01-001-001-8 (dalam kartu peserta UN).
o 3-15-99-11-222-333-4 (dalam SHUN).
o 3-16-99-11-222-333-4 (dalam SHUN).
  1. Masukkan tanggal lahir Anda sesuai kartu peserta Ujian Nasional. Contoh: 31-12-1997
  2. Pilih Daftar.
  3. Apabila terjadi kesalahan dalam pengisian, mohon perhatikan pesan yang muncul di atas form pengisian.

ISI DATA
    1. Pilih matauji yang akan Anda tempuh, dengan cara mencentang (v) pada kotak isian kolom perbaikan.
    2. Masukan alamat email yang Anda miliki (pastikan alamat email anda valid)
    3. Masukan Nomor Telepon/Seluler yang Anda miliki.
    4. Pilih lokasi ujian;
      1. Provinsi Sekolah Asal, jika lokasi ujian di provinsi sekolah asal Anda.
      2. Luar Provinsi Sekolah Asal, jika ingin ujian di lokasi pilihan Anda (di luar provinsi sekolah asal).
    5. Bila Anda memilih Luar Provinsi Sekolah Asal (4b), pilih Provinsi dan Kota/Kabupaten tempat lokasi Ujian.
    6. Pilih tombol Lanjutkan untuk melihat informasi berikutnya.
INFORMASI

Simpan informasi user dan password Anda dengan cara mengunduh format pendaftaran dalam bentuk file PDF dan atau dikirim dengan E-mail sesuai alamat yang Anda berikan. Simpan file PDF untuk menjaga kerahasiaan data Anda.Cetak form pendaftaran sebagai informasi untuk melakukan perbaikan data Anda.
  1. INFORMASI PENDAFTARAN
Informasi Pendaftaran berguna untuk mengganti/edit data yang sudah Anda isikan sebelumnya pada saat pendaftaran. Data yang dapat di edit/diperbaiki meliputi:
  1. Password
  2. Alamat E-mail.
  3. Nomor Telepon.
    (Nomor 1 s.d. 3, bila Anda ingin memperbaiki/merubah data yang sudah diberikan sebelumnya)
  4. Lokasi Ujian
  5. Mata ujian dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda.
    (Nomor 4 dan 5, bila Anda ingin memperbaiki/merubah lokasi ujian dan atau matauji yang disesuaikan dengan kondisi Anda sekarang)
  6. Setelah tanggal 30 Juli 2016 data tidak bisa dirubah lagi
JADWAL UNP PAKET C

HariTanggalIPAIPS
Senin29 Agustus 2016Bahasa IndonesiaBahasa Indonesia
Selasa30 Agustus 2016MatematikaMatematika
Rabu31 Agustus 2016Bahasa InggrisBahasa Inggris
Kamis01 September 2016FisikaEkonomi
Senin05 September 2016KimiaSosiologi
Selasa06 September 2016BiologiGeografi
Rabu07 September 2016PKnPKn


JADWAL UNP SMA

HariTanggalMata Pelajaran
IPAIPSBHSKEAGAMAANSMAKSMTK
Senin29 Agustus 2016Bahasa  IndonesiaBahasa IndonesiaBahasa IndonesiaBahasa IndonesiaBhs IndonesiaBhs Indonesia
Selasa30 Agustus 2016MatematikaMatematikaMatematikaMatematikaMatematikaMatematika
Rabu31 Agustus 2016Bahasa InggrisBahasa InggrisBahasa InggrisBahasa InggrisBahasa InggrisBahasa Inggris
Kamis01 September 2016FisikaEkonomiSastra IndonesiaTafsirDoktrin gereja Katolik & Moral KristianiEtika Kristen
Senin05 September 2016KimiaSosiologiAntropologiHadisKitab SuciAlkitab
Selasa06 September 2016BiologiGeografiBahasa AsingFikihLiturgiSejarah Gereja
JADWAL UNP SMK
HariTanggalMata Pelajaran
Senin29 Agustus 2016Bahasa Indonesia
Selasa30 Agustus 2016Matematika
Rabu31 Agustus 2016Bahasa Inggris
Kamis01 September 2016Teori Kejuruan