Thursday, 27 April 2017

Langkah Praktis Mengajari Anak agar Bijak Mengelola Keuangan



HOMESCHOOLING PENA   

Setara ( SD/SMP/SMA )  
TERAKREDITASI - BAN PNF

Langkah Praktis Mengajari Anak agar Bijak Mengelola Keuangan

1. Ajari ia bersabar

Anak sering menginginkan sebuah mainan impiannya. Daripada Anda langsung menurutinya, lebih baik katakan padanya bahwa ia perlu mengurangi uang jajannya agar bisa membeli barang yang ia inginkan.
Tak apa jika sesekali ia tak beli somay langganannya di sekolah. Atau ia juga harus menahan diri untuk membeli es krim agar bisa menabung dan dapat membeli barang kesukaannya.

2. Buatkan ia celengan

Taruh celengan di tempat favoritnya. Jangan lupa untuk mengingatkan ia bahwa ia harus menyisihkan uang jajannya setiap hari sekalipun itu hanya Rp 500-1000.
Bicarakan tentang mainan yang ia mau tersebut agar ia makin termotivasi menabung. Ungkapkan alasan Anda mengapa Anda meminta ia menabung daripada membelikan langsung.
Sebuah barang yang diperjuangkan rasanya akan lebih bernilai daripada barang yang mudah didapatkan. Hal ini juga bisa melatih anak untuk lebih menghargai mainannya.

3. Ajari nilai pertukaran

Beth Kobliner mengatakan bahwa anak sangat memahami nilai pertukaran. Jika ia berusaha melakukan ini, maka ia akan mendapatkan itu.
Anda bisa menstimulasi bakat alami anak ini dengan mengusulkan caranya memperoleh uang tambahan agar ia bisa segera membeli mainannya. Namun, jangan sampai Anda memberi upah terhadap apa yang sudah seharusnya ia kerjakan.
Misalnya, berikan ia tugas tambahan atau hadiah karena prestasi tertentu. Namun pertimbangkan waktu yang ia butuhkan untuk melaksanakan tugas tersebut.

Baca juga Siswa Homeschooling Bisa Ikut PPDB

Jangan sampai memakan waktu bermain maupun belajarnya. Pastikan ia menyukai apa yang ia lakukan. Misalnya seperti yang dilakukan Naya, anak yang berhasil mendapatkan belasan juta dalam satu bulan dengan menjual slime.

Sumber : Theasianparents


Enroll Now !

Information & Registration :
Jl. Ketintang Baru III No. 3 Surabaya
Phone : 031-8299413
Mobile : 081234441997
Ijin Dinas Pendidikan Kota Surabaya No. 188/7736/436.6.4/2014 
TERDAFTAR di Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat ;
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan NPSN : P9908360
Follow Us on Twitter
Available on Google Play Store
www.homeschoolingpena.com 


Tuesday, 25 April 2017

Dampak Buruk Bila Kita Sering Memarahi Anak di Muka Umum



HOMESCHOOLING PENA   

Setara ( SD/SMP/SMA )  
TERAKREDITASI - BAN PNF

Dampak Buruk Bila Kita Sering Memarahi Anak di Muka Umum



Anak adalah pribadi suci. Anak adalah anugerah terindah. Anak adalah titipan Tuhan. Berapa banyak pasangan suami istri yang mendambakan kehadiran seorang anak?
Nah, kita yang sudah dikaruniai satu anak maupun lebih, sudah seharusnya membekali diri dengan ilmu mendidik anak. Ilmu tersebut bukan hanya bermanfaat untuk kita sebagai orangtua, tetapi juga untuk buah hati kita.
Salah satu bekal yang dapat kita lakukan adalah dengan banyak membaca buku-buku parenting, mengikuti seminar orangtua, berdiskusi dengan sesama orangtua, dan yang paling mudah tentunya mengingat dan melihat kembali bagaimana orangtua kita dulu mendidik kita.
Nah Parents, jangan memarahi anak, jangan membentak anak, dan jangan membanding-bandingkan anak dengan orang lain, ya. Kenapa kita tidak boleh memarahi anak?
Selain hal itu tidak baik untuk perkembangan anak, berikut beberapa dampak memarahi anak

a. Minder

Apabila seorang anak sering dimarahi di hadapan orang-orang, maka sikap utama yang sering dialami oleh kebanyakan anak ialah, ia menjadi minder dan tidak percaya diri.
Seorang anak akan mungkin mengalami trauma yang berkepanjangan ketika saat kecilnya ia sering dimarahi dan dibentak oleh kedua orangtuanya di hadapan banyak orang.
Meskipun terkadang orang-orang di sekeliling menganggap tindakan tersebut adalah tindakan biasa, namun bagi anak hal tersebut dapat membuat jiwanya tertekan.

b. Takut bersosialisasi

Mungkin Anda tanpa sadar menghardik, “Dasar kamu anak bodoh!”
Apa efek dari kemarahan tersebut terhadap anak? Ia akan merasa yakin bahwa dirinya adalah orang yang benar-benar bodoh.
Sebab, orangtuanya pun telah men-judge bahwa dia memang seorang anak yang bodoh. Ini tentunya akan berdampak negatif pada perkembangan dan pergaulan anak nanti.
Ketika dia dewasa pun, anggapan bahwa dirinya bodoh akan tetap melekat pada diri seorang anak. Ujung-ujungnya sang anak akan memiliki sikap minder.
Tindak lanjut dari sikap minder tersebut ialah anak akan sulit untuk melakukan sosialisasi dengan orang-orang di luar. Hal tersebut disebabkan oleh rasa tidak percaya diri yang telah dibentuk sejak ia kecil.
Hal tersebut akan tambah menjadi buruk apabila orangtua tidak berperan dalam pembentukan jati diri sang anak. Apabila orangtua membiarkan si anak terus-menerus hidup dalam kungkungannya, maka ia pun akan tambah susah untuk bersosialisasi.
Sosialisasi sangat penting dalam sebuah kehidupan. Betapa tidak, manusia akan selalu bergantung kepada manusia lainnya.
Dalam hal apa pun, ia akan selalu membutuhkan bantuan dari orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Oleh karena itu, dibutuhkan sikap sosial yang baik untuk memudahkan ia dalam proses bersosialisasi.
Apabila sejak dulu seorang anak sudah dibentuk sebagai individu yang rendah, sehingga anak merasa tertekan dan menjadi minder, maka ia pun akan sulit untuk bersosialisasi.
Ia pun juga akan bersikap tertutup dan sulit untuk mengeluarkan pendapat dan unek-uneknya. Hal tersebut tentu membuat si anak akan selalu tertekan, sebab ia tidak tahu dan sulit untuk mengungkapkan apa yang sedang dirasakannya karena ia takut dengan orangtuanya yang temperamen.

c. Bersikap egois dan judes

Akibat perilaku memarahi anak di muka umum ialah anak akan menjadi pribadi yang egois dan individualis. Hal ini terjadi karena perilaku memarahi juga akan menimbulkan sikap keras sang anak.
Apabila hal tersebut dilakukan terus-menerus, sang anak akan menjadi pribadi yang memberontak dan keras.
Kepercayaannya terhadap sekitar perlahan sirna sehingga ia menjadi arogan dan cuek terhadap keadaan di sekelilingnya.
Salah satu perilaku yang sering dilakukan oleh anak adalah meniru kebiasaan orangtuanya. Apabila ia terbiasa dengan sikap marah dari orangtuanya, maka ia pun akan menirukan tindakan yang sama, baik kepada saudara, adik, maupun ke teman sebayanya.
Bahkan untuk urusan yang sepele pun, ia tidak canggung untuk melakukannya. Anak pun tidak sungkan melakukan tindakan tersebut di depan umum. Sebab, ia berkaca pada tindakan orangtuanya yang sering melakukan hal yang sama di muka umum.
Anak pun akan melakukan hal yang sama kepada siapa pun yang telah mengganggu kenyamanannya, sama seperti apa yang telah dilakukan orangtuanya dulu.
Hal di atas seharusnya membuat orangtua sadar, bahwa kesabaran dalam mendidik merupakan modal utama untuk menjadikan anak dapat memberi anugerah bagi kedua orangtuanya.
Oleh karena itu, pada pembahasan selanjutnya akan dipaparkan mengenai bagaimana cara orangtua untuk menahan kesabaran agar tidak mudah bersikap over reactive kepada anaknya apabila melihat anaknya melakukan perbuatan yang salah.

Baca juga Bagaimana Menumbuhkan Semangat Belajar pada Anak?

Sumber : theasianparents


Enroll Now !

Information & Registration :
Jl. Ketintang Baru III No. 3 Surabaya
Phone : 031-8299413
Mobile : 081234441997
Ijin Dinas Pendidikan Kota Surabaya No. 188/7736/436.6.4/2014 
TERDAFTAR di Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat ;
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan NPSN : P9908360
Follow Us on Twitter
Available on Google Play Store
www.homeschoolingpena.com 


Thursday, 20 April 2017

Emansipasi Wanita Dalam Perjuangan Kartini



HOMESCHOOLING PENA   

Setara ( SD/SMP/SMA )  
TERAKREDITASI - BAN PNF

Emansipasi Wanita Dalam Perjuangan Kartini


Homeschooling Pena Surabaya, 21 April 2017

 “Hidup itu akan indah dan berbahagia apabila dalam kegelapan kita melihat cahaya terang.”

Sepotong kalimat yang diucapkan R.A Kartini semasa hidupnya ini mampu memberikan arti dan spirit tersendiri dalam perjuangan meraih persamaan dan kesetaraan gender atau disebut juga emansipasi. Raden Ajeng Kartini sendiri adalah pahlawan yang mengambil tempat tersendiri di hati kita dengan segala cita-cita, tekad, dan perbuatannya. Ide-ide besarnya telah mampu menggerakkan dan mengilhami perjuangan kaumnya dari kebodohan yang tidak disadari pada masa lalu. Dengan keberanian dan pengorbanan yang tulus, dia mampu menggugah kaumnya dari belenggu diskriminasi. Bagi wanita sendiri, dengan upaya awalnya itu kini kaum wanita di negeri ini telah menikmati apa yang disebut persamaan hak tersebut. Perjuangan memang belum berakhir, di era globalisasi ini masih banyak dirasakan penindasan dan perlakuan tidak adil terhadap perempuan. Jadi, sebagai pelajar marilah kita teruskan perjuangan RA Kartini dengan cara belajar yang tekun.

Dalam rangka memperingati Hari kartini yang jatuh hari ini 21 April 2017, perempuan Indonesia harus mampu bangkit dan mengoptimalkan partisipasi di berbagai bidang kehidupan. Dengan catatan, jangan sampai kita pada umumnya dan para perempuan Indonesia khususnya salah memahami makna emansipasi wanita.

Mari kita lanjutkan perjuangan beliau. Tapi jangan sampai kebablasan dengan melupakan harkat dan martabat perempuan Indonesia sebagi wanita. Bahkan tidak hanya nanti perempuan Indonesia terletak di sektor domestik sebagai ibu rumah tangga, namun pada dasarnya perempuan mampu menjadi penggerak ekonomi keluarga, bahkan mempu memberikan sebuah kebebasan untuk negeri ini sebagai mana yang telah diperjuangkan oleh RA Kartini dalam memperjuankan harkat martabat wanita dari diskriminasi di berbagai bidang. Perlu diperhatikan oleh seluruh perempuan Indonesia, dalam menyikapi spirit perjuangan pahlawan Raden Ajeng (RA) Kartini jangan hanya diperingati sebagai formalitas semata, tapi, mari hayati dan implementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Faktanya, Spirit Kartini saat ini ternyata telah mampu mewarnai regulasi di Indonesia, terbukti Negeri ini telah memiliki banyak kebijakan yang memiliki nuansa ke-Kartini-an. Sepertihalnya Inpres No 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender, juga dalam UU No 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), dan lain-lain.
Meski demikian, kini Indonesia masih sering kali kita menyisakan sejumlah masalah kebangsaan yang membutuhkan spirit dan komitmen yang kuat untuk mencari solusi. Oleh karena itu, peringatan Hari Kartini, sepantasnya tidak hanya menjadi seremonial semata, namun dapat membantu memberikan spirit dan memperkuat komitmen untuk perubahan menuju peradaban bangsa yang positif.

Baca juga Homeschooling makin jadi pilihan

Hari Kartini, harus menginspirasi seluruh komponen bangsa Indonesia untuk memetakan masalah kebangsaan, menyuguhan solusi dan merumuskan langkah konkret terhadap masalah kebangsaan dewasa ini. Seperti masalah kemiskinan, menangani soal kematian ibu dan anak baru lahir, gizi buruk, aborsi, pencegahan dan penanganan penyakit, pendidikan anak dan lain sebagainya. Beragam problem tersebut wajib dicarikan solusi oleh kaum perempuan. mengingat problem bangsa ini yang besar, maka Hari Kartini harus dapat menjadi momentum untuk melakukan langkah konkret untuk turut menyelesaikannya bersama-sama.

Perjuanganmu kan selalu terkenang
Dan akan dilanjutkan perjuanganmu
Oleh seluruh perempuan Indonesia
Berjuanglah!
Berjuanglah!
Berjuanglah!
Wahai perempuan Indonesia
Pertahankan emansipasi


Sumber : M Zainuddin


Enroll Now !

Information & Registration :
Jl. Ketintang Baru III No. 3 Surabaya
Phone : 031-8299413
Mobile : 081234441997
Ijin Dinas Pendidikan Kota Surabaya No. 188/7736/436.6.4/2014 
TERDAFTAR di Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat ;
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan NPSN : P9908360
Follow Us on Twitter
Available on Google Play Store
www.homeschoolingpena.com 

Cara Mengatasi Marah Kepada Anak



HOMESCHOOLING PENA   
Setara ( SD/SMP/SMA )  
TERAKREDITASI - BAN PNF

Cara Mengatasi Marah Kepada Anak


Homeschooling Pena Surabaya, 20 April 2017

Rasa marah merupakan hal yang umum melanda setiap ibu, sekalipun kita bukanlah seorang pemarah, namun dalam situasi tertentu, kita cenderung melakukannya. Lalu, bagaimana cara mengatasi marah?
Banyak sekali alasan yang bisa membuat kita marah. Parents, cara mengatasi marah dapat kita lakukan di rumah, bila secara konsisten kita menyadari beberapa hal sebagai berikut :
  1. Kita tidak ingin diingat sebagai ibu atau yang kejam dan pemarah
  2. Ibu atau ayah yang pemarah akan cenderung melahirkan anak-anak yang bermasalah.
  3. Terus-menerus berada dalam kondisi marah bukanlah hal yang menyenangkan.
Inilah hal-hal yang biasanya membuat rasa marah kita kepada anak meledak berikut cara mengatasinya.

1. Menganggap sikap tidak patuh sebagai sebagai penghinaan pribadi

Parents, bukankah seringkali ketidakpatuhan anak terhadap perintah kita menjadi alasan untuk marah? Kita beranggapan sikap tidak patuh itu sebagai penghinaan dan sangat menyinggung harga diri kita sebagai orangtua.
Kita sering lupa bahwa mereka hanyalah anak-anak. Secara naluri, mereka ingin menyenangkan orangtua mereka, tetapi mereka tidak tahu caranya.
Nah, bila Anda merasakan rasa marah kian memuncak, sebaiknya Anda berdiam diri sejenak dan memikirkan kembali sebab kemarahan Anda. Apakah kemarahan Anda hanya karena mereka tidak melakukan sesuai perintah Anda?
Cara mengatasi marah dapat Anda lakukan dengan menenangkan diri, konsisten dalam bersikap, disiplin dan latihan mengatasi emosi yang meledak-ledak.

2. Tidak sesuai harapan

Seringkali kita menuntut anak agar sesuai dengan harapan kita. Kita memberikan standar tinggi pada anak sehingga ketika anak tidak berhasil memenuhi harapan kita, rasa marah itu pun muncul dan kita memiliki alasan untuk memarahinya.
Parents, tidakkah kita sadar, bahwa anak bukanlah diri kita. Mereka tumbuh dengan kemampuannya yang berbeda dan sangat mungkin terbatas. Rasa marah kita hanya akan menyakiti anak dan diri kita sendiri.

3. Rasa jenuh

Menjadi seorang ibu memerlukan banyak pengorbanan. Terkadang pengorbanan ini membuat kita tidak lagi mempedulikan kepentingan dan kebutuhan kita sendiri. Pada akhirnya hal ini akan menimbulkan rasa jenuh dan marah terhadap situasi yang terasa menekan perasaan.
Untuk mengatasi perasaan ini, yang perlu Parentslakukan adalah rehat sejenak dari rutinitas. Me time adalah salah satu cara mengatasi marah yang dapat Anda coba. Hal ini berguna untuk mengembalikan kesegaran dan stamina Anda menghadapi anak-anak dan kehidupan keseharian Anda.

4. Membiarkan anak-anak lepas kendali

Terasa menyakitkan untuk didengar, dan menyakitkan untuk menuliskannya, tapi kebanyakan tingkah laku anak-anak kita adalah hasil dari pilihan pengasuhan kita sendiri. Tidak semuanya, tentu, karena mereka mempunyai keinginan sendiri.
Namun, jika kita lalai, terlalu ketat, atau tidak konsisten, keinginan mereka untuk berinisiatif akan menyebabkan mereka melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Mereka menjadi lepas kendali dan bersikap semaunya. Sebetulnya hal ini normal saja.
Tegakkan disiplin hingga kondisi kembali kondusif. Lakukan evaluasi dan jelaskan pada anak mengenai harapan dan keinginan Anda. Mungkin situasi rumah akan sangat membosankan dalam beberapa waktu, namun percayalah situasi rumah sudah kembali normal dan menyenangkan bagi Anda dan anak-anak.

5. Anda tengah mengalami tekanan dan membutuhkan penyaluran

Seringkali tekanan yang kita alami dalam kehidupan tidak dapat kita atasi dengan baik. Hal-hal remeh sekalipun bisa membuat kita merasa tertekan. Akibatnya, memarahi anak menjadi salah satu cara untuk melampiaskannya.
Bila Anda mengalaminya, lebih baik Anda menyalurkan rasa frustasi kepada berbagai kegiatan yang bersifat positif. Seperti jogging, atau menekuni hobi yang menyenangkan. Anda juga bisa melakukan konseling untuk melatih mengendalikan rasa marah.
Sebab, alangkah tidak adilnya menjadikan anak sebagai sasaran untuk meledakkan amarah yang kita rasakan. Percayalah, Anda akan merasa senang bila bisa melewati hari tanpa kehilangan kendali atas diri Anda.

Baca juga Bagaimana Menumbuhkan Semangat Belajar pada Anak?

Sumber : theasianparents


Enroll Now !

Information & Registration :
Jl. Ketintang Baru III No. 3 Surabaya
Phone : 031-8299413
Mobile : 081234441997
Ijin Dinas Pendidikan Kota Surabaya No. 188/7736/436.6.4/2014 
TERDAFTAR di Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat ;
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan NPSN : P9908360
Follow Us on Twitter
Available on Google Play Store
www.homeschoolingpena.com