9 Alasan Mengapa Anak Suka Berbohong
Homeschooling Surabaya-Homeschooling Pena, 14 Juli 2016
Tidak ada orangtua yang ingin anaknya memiliki kebiasaan berbohong. Tetapi tahukah anda, bahwa seorang anak sudah bisa berbohong sejak berusia empat tahun? Pertanyaannya adalah mengapa anak berbohong?
Tidak ada orangtua yang ingin anaknya memiliki kebiasaan berbohong. Tetapi tahukah anda, bahwa seorang anak sudah bisa berbohong sejak berusia empat tahun? Pertanyaannya adalah mengapa anak berbohong?
Apakah karena mereka tidak mempunyai konsep moral yang baik, atau
karena berbohong adalah satu-satunya pilihan untuk memperoleh apa yang
mereka inginkan? Saat anak memasuki usia sekolah, biasanya berbohong
dilakukan untuk mendapat apa yang mereka anggap berharga. Misalnya,
untuk memperoleh benda yang diinginkan, mendapat penghargaan atau
pujian.
Berbohong juga biasa dilakukan anak untuk menghindari sesuatu yang
tidak menyenangkan, seperti menutupi rasa takut atau hukuman. Dan
kebohongan semacam ini seringkali lolos dari perhatian orangtua.
Salah satu kebiasaan berbohong yang paling sering dilakukan anak
adalah dengan berpura-pura sakit. Biasanya kebohongan ini kerap kali
dijadikan jalan keluar oleh anak, untuk menghindari hukuman atau situasi
yang tidak menyenangkan di sekolah.
Hal semacam ini adalah akibat dari ketidakpahaman anak tentang arti
berbohong. Ada 9 alasan mengapa anak suka berbohong, dan kondisi ini
wajib untuk dipahami oleh setiap orangtua.
1. Takut dihukum
Sebuah studi menemukan bahwa hukuman justru membuat anak tidak mau
mengatakan kebenaran. Hal ini terjadi karena kekhawatiran anak ketika
dia mengatakan hal yang sebenarnya, mereka justru akan dihukum. Ada pula
anak yang semula jujur menjadi berlatih berbohong karena perlakuan
orangtua yang menghukumnya saat ia jujur. Karena itulah seringkali anak
berbohong karena ia takut kalau berkata jujur akan dimarahi atau
mendapatkan hukuman.
Kebutuhan akan perhatian dan pujian kerap kali membuat anak mengarang
cerita tentang dirinya, padahal hal tersebut tidak pernah terjadi.
Misalnya, anak mengatakan kepada teman-temannya bahwa dirinya berhasil
menjuarai suatu lomba, baru dibelikan mainan baru yang mahal, atau akan
diajak jalan-jalan ke luar negeri.
3. Keinginan mendapatkan pengakuan
Jika anak bergaul dengan teman-teman yang suka berbohong, ia pun akan
bertingkah laku yang sama dengan teman-temannya. Sebab, hanya dengan
menunjukkan perilaku yang sama anak merasa dapat diterima oleh
kelompoknya.
4. Tuntutan orangtua yang terlalu tinggi
Seringkali orangtua memberi tuntutan yang terlalu tinggi pada anak,
sedangkan anak merasa tidak mampu untuk memenuhi tuntutan tersebut.
Akibatnya anak pun berbohong untuk membahagiakan dan mendapatkan
penerimaan dari orangtua.
5. Meniru orangtua atau tayangan televisi
Anak akan meniru perilaku orang dewasa disekitarnya. Jika orangtua
memberikan alasan dan mengatakan sesuatu yang bersifat bohong untuk
menghindari suatu kegiatan di depan anaknya, maka berarti secara tidak
sadar orangtua telah memberikan contoh yang buruk kepadanya. Ketika anak
melihat orangtuanya berbohong atau mengetahui orang-orang yang
berbohong dari televisi, anak akan menganggap bahwa berbohong itu boleh
dilakukan.
6. Menutupi kekurangan pada dirinya
Anak yang merasa memiliki kekurangan tertentu biasanya akan berusaha
menutupi kekurangan tersebut dengan berbagai cara, salah satunya adalah
dengan berbicara bohong yang melebih-lebihkan dirinya, yang berkebalikan
dengan kekurangan yang dimilikinya.
7. Daya imajinasi yang sangat tinggi
Kadang daya imajinasi yang sangat tinggi membuat anak tidak mampu
membedakan antara khayalan dan kenyataan. Ia pun kemudian mengatakan
hal-hal yang sebenarnya hanya khayalan belaka. Misalnya, anak mengatakan
bahwa dirinya bisa melihat hantu atau dapat melakukan berbagai
pekerjaan.
8. Untuk mendapatkan keinginannya
Anak mengetahui bahwa dia tidak akan dapat memperoleh apa yang
diinginkannya jika bersikap jujur. Oleh karena itu, anak berbohong demi
mendapatkan apa yang diinginkannya.
9. Melindungi teman
Keberadaan teman begitu penting buat anak. Umumnya anak-anak akan
selalu berusaha untuk menyenangkan, membantu, atau melindungi temannya.
Salah satu cara yang dilakukannya adalah dengan berbohong.
Dengan mengetahui alasan-alasan tersebut, maka hendaknya orangtua
dapat menciptakan komunikasi yang lebih kondusif, agar mendorong anak
untuk belajar jujur. Karena ketika anak berkata jujur, maka permasalahan
dapat diselesaikan dengan lebih mudah dan tepat sasaran. Dengan
demikian kita dapat membentuk konsep moral anak menjadi lebih baik, dan
berkembang menjadi pribadi yang positif dikemudian hari.
Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment