Sunday 5 March 2017

Berempatilah dalam Menasihati Anak Usia Dini


HOMESCHOOLING PENA   
Setara ( SD/SMP/SMA )  
TERAKREDITASI - BAN PNF


Berempatilah dalam Menasihati Anak Usia Dini


Banyak orang tua melakukan kesalahan saat mendidik anak, Sayangnya orang tua kadang kurang menyadarinya, bahkan ada yang menganggap hal itu adalah hal yang biasa, karena sudah menjadi tradisi keluarga atau hasil dari didikan nenek moyang. Padahal teknologi berkembang sangat pesat. Zaman kian berubah. Perubahan zaman juga mempengaruhi kepribadian anak dan tentu saja cara mendidiknya. Dalam hal ini sikap berempati sangat perlu, terutama dalam menasihati anak. Bagaimana caranya?

1. Tidak memberikan "judgment" atau "label" pada anak

Ketika anak berbuat kesalahan atau hal yang kurang baik, alangkah lebih baik bila kita tidak langsung memberikan labelyang tidak baik, misalnya"bandel", "nakal", "tidak bisa diatur", dan lainnya.Kata-kata seperti itu akan mudah dan awet tertanam dalam memori anak, dan akan mempengaruhi perkembangan pribadi anak.

2. Agama sebagai dasar dalam menasihati dan mendidik anak

Setiap warga Indonesia tentu memiliki agama, dan setiap agama tentu memiliki kitab suci. Sebagai orang tua, kita wajib tekun dalam memperdalam ilmu dan pemahaman akan kitab suci sesuai dengan agama yang kita anut. Hal ini akan lebih manjur daripada buku psikologi mana pun. Jadi bila kita menasihati anak, akan lebih baik lagi memiliki dasar yang kuat terutama sesuai dengan ajaran agama (terkandung dalam kitab suci) yang kita anut.

3. Redakan emosi anda

Bila buah hati Anda melakukan suatu kesalahan, Anda tidak boleh langsung terpancing emosi. Pastikan Anda memahami masalah yang terjadi dengan seksama. Karena terkadang kesalahan kecil bisa berubah menjadi besar hanya karena ada pihak yang kurang bisa mengendalikan emosi.

4. Redakan emosi anak

Saat anak melakukan kesalahan, tentu ada semacam gejolak emosi yang dialami anak, misalnya anak menjadi merasa bersalah, merasa takut, atau pun merasa cemas. Bila Anda dalam keadaan tenang atau tidak marah, pasti akan lebih mudah pula saat menenangkan anak. Saat anak dalam keadaan tenang, ia akan lebih mudah menceritakan kejadian ataupun kesalahan yang baru saja ia lakukan. Dalam keadaan tenang, anak bisa menjadi lebih terbuka dan jujur dalam menceritakan kejadian yang sebenarnya. Bila Anda dalam keadaan marah dan anak seakan berada di bawah ancaman, maka anak bisa menjadi lebih tertutup, atau bahkan ia akan membuat suatu kebohongan karena rasa takut akan mendapatkan bentakan maupun hukuman.

5. Bersikap lembut

Tidak mudah memang untuk bersikap lembut pada anak, disaat anak berbuat kesalahan namun mereka tidak menunjukkan rasa bersalah. Malah terkadang anak berbuat sesuatu yang lebih menjengkelkan lagi, misalnya dengan memasang wajah cemberut. Sebagai orang yang lebih dewasa, kita harus bisa mengontrol diri dan tetap bersikap lembut kepada mereka. Jangan memaksakan diri berbicara pada mereka bila kita sendiri masih sulit mengontrol emosi. Hal yang perlu tertanam di dalam pikiran kita adalah mereka masih anak-anak, masih perlu banyak belajar, dan maish banyak melakukan kesalahan secara tidak sengaja. Bila hati Anda dalam keadaan tenang, maka kata-kata yang keluar dari mulut Anda pun akan menjadi lebih positif. Anda juga lebih bisa mengontrol diri dalam memilih kata, sehingga bisa menghindari kata-kata yang negatif dan kasar. Bila kata-kata yang keluar dari mulut Anda adalah kata-kata yang baik, dan nada yang Anda gunakan adalah nada yang stabil (tidak membentak), maka anak pun akan lebih bisa menerima nasihat-nasihat Anda dengan baik dan hati yang tulus.

6. Emosi Anda akan menentukan kemampuan anak dalam mendengarkan

Bila Anda sudah memahami duduk perkara yang sebenarnya, maka biasanya anak akan cenderung lebih bisa mendengar nasihat-nasihat Anda. Berbeda bila Anda dalam keadaan marah. Ia akan dirundung rasa takut dan cemas, sehingga hal ini akan mengurangi konsentrasinya dalam mendengarkan nasihat Anda. Bahka bisa saja nasihat-nasihat yang Anda berikan bisa berlalu sia-sia, karena apa yang Anda nasihatkan tidak meresap di dalam hati anak.


Baca juga Peserta Didik Homeschooling bisa kuliah di PTN/PTS

7. Teladan Anda adalah segalanya

Bila Anda terbiasa menyelesaikan permasalahan dengan baik (tanpa membentak maupun marah-marah), maka hal ini akan menjadi suatu pelajaran yang penting dan baik bagi anak. Anak akan meneladani Anda, khususnya dalam hal cara menyelesaikan suatu permasalahan. Anak akan menjadi pribadi yang lebih sabar dan berkepala dingin dalam menyelesaikan suatu permasalahan, terutama saat ia mengalami konflik dengan temannya.

Semoga bermanfaat bagi Anda, terutama di saat Anda harus menasihati anak-anak, siapa pun mereka. Bagaimana pun kata-kata yang keluar dari mulut kita bisa menjadi doa bagi mereka. Maka berusahalah untuk berpikir positif, merasakan secara positif, sehingga kata-kata yang keluar dari mulut kita pun juga positif dan mampu membangun kepribadian anak secara positif.

Sumber : Kak Zepe

Enroll Now !

Information & Registration :
Jl. Ketintang Baru III No. 3 Surabaya
Phone : 031-8299413
Mobile : 081234441997
Ijin Dinas Pendidikan Kota Surabaya No. 188/7736/436.6.4/2014 
TERDAFTAR di Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat ;
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan NPSN : P9908360
Follow Us on Twitter
Available on Google Play Store
www.homeschoolingpena.com 

No comments:

Post a Comment