Wednesday, 5 July 2017

Melejitkan Sikap Kritis Anak Melalui Bacaan Fiksi

HOMESCHOOLING PENA   

Setara ( SD/SMP/SMA )  
TERAKREDITASI - BAN PNF

Melejitkan Sikap Kritis Anak Melalui Bacaan Fiksi

Sumber Gambar : Theasianparents

Homechooling Pena Surabaya, 05 Juli 2017

Pertama, fasilitasi anak untuk mendapatkan bacaan yang mereka inginkan dan sukai

Anda bisa membelikan mereka buku bacaan atau mengajak anak-anak ke perpustakaan. Jika tidak sempat, Anda bisa mengunduhnya melalui gadget si kecil. Kini banyak aplikasi cerita pendek yang bisa diunduh gratis, baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris.
Sikap kritis anak bisa dibentuk melalui komik.

Kedua, bebaskan anak-anak memilih bacaan yang mereka sukai

Jangan melarang atau memaksa anak membaca suatu genre buku atau buku dari penulis tertentu. Menurut Nail Geiman, terlalu mengarahkan fiksi yang akan dibaca anak, hanya akan membuat mereka malas dan benci membaca.
Nail menegaskan, tidak ada bacaan fiksi yang tidak layak untuk anak-anak. Tidak ada penulis yang buruk untuk anak-anak. Biarkan mereka memilih dan menikmati fiksi pilihan mereka sendiri, bahkan jika mereka menginginkan komik sekalipun.

Ketiga, sediakan waktu untuk membaca bersama

Jika anak Anda sudah mahir membaca, bacalah bagian-bagian cerita secara bergantian. Kakak dan adik bisa bergantian membaca dan saling menyimak. Jika anak belum bisa membaca dengan lancar, bacakan cerita untuk mereka. Mendongenglah untuk anak-anak Anda.

Keempat, munculkan pertanyaan di tengah cerita

Sebelum membalik halaman atau masuk ke bagian baru cerita berikan pertanyaan-pertanyaan ringan. Misalnya, “Kira-kira apa yang akan terjadi selanjutnya ya?”Ini akan mengasah kemampuan berpikir anak mengenai kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi terhadap tokoh dalam cerita.

Kelima, jika Anak bertanya tentang hal yang mereka tidak mengerti di tengah cerita, jangan langsung dijawab

Kembalikan pertanyaan kepada mereka hingga mereka memiliki bayangan akan jawabannya. Misalnya,”Kira-kira menurut kakak/adik ini apa maksudnya?” Jika mereka tidak memiliki bayangan jawaban, berikan mereka gambaran pilihan. Ini akan membantu anak menemukan hal terdekat dengan jawaban pertanyaanya.

Keenam, buat pengandaian

Setelah cerita usai, mintalah anak-anak membayangkan kemungkinan lain yang bisa terjadi. Atau apa yang akan mereka lakukan jika mereka menjadi tokoh dalam cerita. Apakah mereka akan melakukan hal yang sama dengan cerita atau justru mengambil langkah berbeda?
Kemudian, lemparkan pertanyaan tersebut kepada kakak atau adik. Apakah mereka setuju dengan jawaban sebelumnya. Ini membantu mereka untuk memiliki pendapat dan sikap sendiri.

Ketujuh, tanyakan apa yang mereka sukai dan tidak sukai dari tokoh cerita

“Menurut kakak/adik boleh ga ya kita bersikap demikian? Kenapa?”. Bantu mereka melihat latar belakang munculnya sifat baik atau sifat buruk dari satu tokoh cerita. Kelak, ini akan membantu mereka menilai sesuatu dengan objektif.

Terakhir, jangan menyalahkan jawaban anak Anda

Arahkan mereka untuk mendapatkan jawaban yang benar dan bijak menilai hal-hal yang ada dalam cerita. Banyak cerita yang mengambil tokoh binatang yang cerdik dan licik. Namun bukan berarti binatang tersebut demikian adanya di dunia nyata. Jangan sampai mereka membenci binatang tertentu di dunia nyata karena mengenal tokoh binatang jahat dalam cerita.

Baca juga Peserta Didik Homeschooling bisa kuliah di PTN/PTS
Parents, semoga tips di atas dapat membantu dan bermanfaat untuk Anda.

Sumber : Della Syahni

Enroll Now !

Information & Registration :
Jl. Ketintang Baru III No. 3 Surabaya
Phone : 031-8299413
Mobile : 081234441997
Ijin Dinas Pendidikan Kota Surabaya No. 188/7736/436.6.4/2014 
TERDAFTAR di Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat ;
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan NPSN : P9908360
Follow Us on Twitter
Available on Google Play Store
www.homeschoolingpena.com 

 

No comments:

Post a Comment