Monday 10 October 2016

Supaya Anak Tidak Kuper, Lakukan Ini

Supaya Anak Tidak Kuper, Lakukan Ini




memiliki pribadi yang ceria. Ia suka bermain dan berkumpul bersama teman-temannya. Namun apa yang Anda rasakan, sebagai orang tua, bila memiliki anak yang kurang pergaulan. Anak yang kurang pergaulan ditandai dengan keengganan anak untuk bermain bersama dengan teman-temannya. Ia lebih suka sibuk sendiri di kamar atau bermain game, atau ia hanya terlihat percaya diri saat berada di rumah bersama orangtua. Agar anak tidak kurang pergaulan, Kami memberikan beberapa tips berikut ini:

1. Menjadi pendengar yang baik

Anak-anak sering mengeluh atau menceritakan sesuatu yang terdengar tidak penting. Sebagai orang tua, Anda harus belajar agar bisa menjadi pendengar yang baik. Bagaimana pun anak-anak membutuhkan seseorang yang bisa diajak bercerita untuk menyalurkan energi mereka dan memuaskan rasa ingin tahu mereka. Bila mereka ada dalam masalah, anak-anak juga akan membutuhkan kehadiran orang yang bisa dipercaya, yang bisa membantu mengatasi permasalahan mereka. Siapa lagi kalau bukan orang tua?

2. Memberikan kesempatan kepada anak untuk bisa bergaul


Anak-anak tidak akan berinisiatif untuk bergaul dengan orang-orang baru. Orang tualah yang seharusnya memberikan motivasi kepada anak. Bila perlu, orang tua perlu menjadwalkan anak dalam sebuah aktivitas yang berhubungan dengan sosialisasi. Misalnya mengajak anak berjalan-jalan di sekitar tempat tinggal Anda, supaya mereka bisa mengenal anak-anak yang lain. Atau bisa juga mengajak anak menghadiri arisan RT, supaya mereka bisa mengenal orang-orang baru, termasuk mereka yang usianya lebih tua. Dalam hal bergaul, jangan batasi anak-anak dengan mengajarkan kepada anak untuk berteman atau berkenalan hanya dari golongan, agama, atau suku tertentu. Biarkan anak berkembang secara alami dengan mengenal banyak orang tanpa membeda-bedakan latar belakang mereka, selama masih berada di dalam pengawasan dan bimbingan Anda.

3. Beraktivitas seni

Di dalam kesenian, anak-anak akan mendapatkan banyak kesempatan untuk tampil di depan banyak orang. Saat anak-anak berani tampil di depan banyak orang, anak-anak telah melatih kepercayaan diri atau mental mereka. Dengan kegiatan menari, bernyani, bermain peran, anak-anak akan termotivasi agar apa yang mereka lakukan dan pelajari akan bisa disaksikan oleh banyak orang. Akan lebih baik lagi, bila orang tua memotivasi anak untuk bisa tampil dalam pentas seni atau ikut lomba-lomba. Sangat disarankan agar motivasi orang tua dalam mengajak anak berpartisipasi dalam suatu lomba bukanlah untuk menjadi pemenang, namun sekedar melatih kepercayaan diri mereka. Sehingga bila anak tidak mendapatkan juara, mereka tidak akan menyerah dan tetap memiliki keinginan untuk tampil di depan banyak orang.


4. Mengutamakan pendampingan dan bimbingan, bukan menyalahkan

Saat anak berbuat kesalahan, biasanya orang tua terdorong untuk menyalahkan anak. Sebagai orang tua, tugas Anda adalah mendidik dan membimbing anak, agar mereka bisa menjadi anak yang pandai, baik, dan terampil. Sehingga saat anak berbuat kesalahan, apa yang Anda pikirkan pertama kali bukanlah karena faktor kelalaian anak, namun lebih menekankan faktor kelalaian Anda sendiri sebagai orang tua. Dengan berpikir demikian, Anda tidak akan serta merta menyalahkan anak saat berbuat sesuatu yang tidak baik. Namun Anda sendiri akan semakin termotivasi agar bisa menjadi orang tua yang lebih baik dalam membimbing, mendampingi, dan mendidik anak. Karena anak yang terlalu banyak disalahkan biasanya akan memiliki sifat yang mudah minder atau kurang percaya diri. Mereka akan merasa bahwa apa yang mereka lakukan selalu salah, sehingga cenderung menarik diri dari pergaulan.



Baca juga Pendidikan Karakter Dari Seorang Ayah

Melakukan pencegahan memang lebih bijaksana daripada menunggu suatu permasalahan datang. Orang tua perlu memperkaya diri dengan banyak membaca bacaan dari buku atau artikel di internet agar menambah kasanah dalam bidang parenting. Orang tua juga perlu belajar dari sesama orang tua yang lain agar semakin kaya akan pengalaman dalam mendidik anak.

No comments:

Post a Comment