Cara Mengajarkan Anak Bersosialisasi
Sejak Usia Dini
Homeschooling Surabaya-Homeschooling Pena, 30 Juni 2016
Memiliki teman atau sahabat adalah salah satu pondasi penting dalam kehidupan seseorang. Penelitian menunjukkan bahwa seorang anak yang memiliki masalah dalam berinteraksi dengan teman sebayanya, cenderung mengalami guncangan emosi yang lebih besar dibandingkan anak yang memiliki banyak teman.
Memiliki teman atau sahabat adalah salah satu pondasi penting dalam kehidupan seseorang. Penelitian menunjukkan bahwa seorang anak yang memiliki masalah dalam berinteraksi dengan teman sebayanya, cenderung mengalami guncangan emosi yang lebih besar dibandingkan anak yang memiliki banyak teman.
Dalam kondisi ekstrim, saat mereka dewasa
guncangan emosi yang tidak dapat diatasi ini dapat menyebabkan tindakan
vandalisme, kriminal, bahkan bunuh diri. Bagaimana dengan anak anda?
Apabila
anda memiliki seorang anak yang pemalu, maka tidak ada salahnya jika
anda mengajarkan cara bersosialisasi sejak dini. Kemampuan
bersosialisasi ini sangat penting dalam masa tumbuh kembang anak, karena
dengan bersosialisasi anak akan lebih mudah untuk mengembangkan
karakternya.
Mungkin hal ini bukan masalah bagi sebagian anak yang
terlahir dengan bakat pandai bersosialisasi. Tetapi bagi anak yang
kesulitan bersosialisasi, hal ini dapat menyebabkan anak menjadi kurang
percaya diri dan susah bergaul dengan teman sebayanya.
Berikut ini ada beberapa cara yang dapat membantu anda untuk mengajarkan anak bersosialisasi sejak usia dini.
1. Menjadi Role Model
Anak
seringkali mencontoh perilaku dan sikap dari orangtuanya. Oleh karena
itu, setiap orangtua wajib menjadi role model yang baik bagi
anak-anaknya. Dengan melihat bagaimana orangtuanya menyapa, berbicara
dan bergaul dengan orang lain, hal ini akan membuat anak lebih mudah
untuk bersosialisasi dengan teman-temannya.
2. Biarkan Anak Berekspresi
Berikan
kesempatan pada anak untuk berkumpul bersama dengan teman-temannya,
seperti mengikuti kegiatan pramuka, olahraga, atau kegiatan-kegiatan
lain yang dapat mendorong bakat mereka. Anak akan sangat menikmati
apabila mereka dapat menunjukkan bakat serta minatnya. Salah satu
penyebab kurangnya rasa percaya diri pada anak, adalah karena anak tidak
memiliki ruang untuk berekspresi.
3. Suasana Keluarga Yang Terbuka
Bangunlah
suatu hubungan yang terbuka antara anak dengan orangtua. Salah satu
caranya adalah dengan mengajak anak anda berkomunikasi tentang berbagai
kegiatannya sehari-hari. Luangkan waktu untuk berbicara dengan anak anda
sedikitnya dua kali dalam sehari, dan biarkan anak anda mengeluarkan
isi hatinya. Hal seperti ini akan membuat anak berani untuk bertanya,
minta pendapat, ataupun sekedar curhat saja.
4. Beraktivitas Dalam Kelompok
Ajak
anak anda untuk bergabung dalam suatu komunitas atau tim olahraga yang
sesuai dengan minatnya. Selain dapat mengasah bakat anak, kegiatan
semacam ini juga dapat memberikan kesempatan pada anak untuk bergaul dan
mendapat teman baru. Anak-anak biasanya sangat menyukai kegiatan
seperti ini, karena itu carilah suatu kegiatan yang dapat dilakukan anak
bersama dengan teman sebayanya.
5. Bermain Bersama
Bermain
adalah salah satu cara untuk mengakrabkan diri dengan anak lain, dan
dengan bermain anak menjadi lebih bebas dalam mengeluarkan ekspresinya.
Ajak anak anda untuk sesekali bermain di luar rumah bersama
teman-temannya, atau anda bisa meminta saudara sepupu atau teman
dekatnya untuk menginap di rumah ketika liburan sekolah tiba.
6. Bangkitkan Rasa Percaya Diri Anak
Orangtua
adalah orang yang paling tahu dan mengenal karakter anaknya, beserta
dengan segala kelebihan dan juga kekurangannya. Karena itu bantulah anak
anda untuk menemukan rasa percaya dirinya dengan cara berkomunikasi
secara personal.
7. Etika Bergaul
Dalam
pergaulan, anak harus diberikan pengertian untuk dapat menghargai orang
lain. Dengan memiliki etika bergaul yang baik, anak tidak akan canggung
untuk bergaul dengan teman sebayanya ataupun orang yang usianya jauh
lebih tua.
8. Jangan Terlalu Protektif
Seringkali
orangtua terlalu protektif terhadap anaknya, sehingga membatasi
kesempatan anaknya untuk berinteraksi dengan orang lain. Biarkan anak
anda belajar untuk melakukan segala sesuatunya sendiri, seperti
menelepon temannya, bertanya kepada orang lain, atau membayar sendiri
saat jajan.
9. Perhatikan Anak Anda
Agar
dapat lebih memahami perilaku anak anda, penting bagi anda untuk
memperhatikan mereka saat berinteraksi dengan orang lain. Jika anak anda
pemalu, jangan terlalu memaksanya, tetapi bantulah dia untuk dapat
membuka diri dengan teman-temannya. Dukungan dari orangtua sangat
membantu anak untuk bersosialisasi.
10. Jelaskan Arti Teman
Berikan
pemahaman pada anak tentang pentingnya mempunyai teman. Apabila anak
anda memiliki pribadi yang tertutup, berilah mereka cukup waktu untuk
membuka diri. Karena ketika mereka merasa nyaman, saat itulah mereka
akan bersosialisasi dengan orang lain.
Demikianlah beberapa cara
mendidik anak untuk bersosialisasi. Kemampuan bersosialisasi ini dapat
dilatih sejak anak usia dini, sehingga nanti ketika dewasa mereka dapat
beradaptasi dengan lingkungan sosialnya.Untuk melatih kemampuan
bersosialisasi ini tentunya juga harus disesuaikan dengan kepribadian
anak, karena setiap anak memiliki kepribadian yang berbeda sehingga cara
pendekatan dan latihan yang dilakukan juga berbeda, sesuai dengan
kepribadian mereka.