Monday 27 June 2016

Kedekatan Antara Anak dan orangtua itu Penting

HOMESCHOOLING PENA
Setara ( SD/SMP/SMA ) 
TERAKREDITASI - BAN PNF
 

Kedekatan Antara Anak dan orangtua itu Penting, Lakukan 7 Hal ini Agar anak dekat dengan Orangtua


Banyak orangtua bekerja yang disibukkan dan dibuat stres dengan tuntutan pekerjaan dan karier. Belum lagi kekhawatiran orangtua mengenai kondisi keuangan yang memberikan tekanan tersendiri bagi keluarga.
Bagaimanapun kondisinya, adalah tugas orangtua untuk tetap membangun kedekatan dengan anak-anaknya. Menciptakan hubungan emosi positif yang bermanfaat dan berdampak besar bagi anak.

Ini Manfaat Kedekatan anak dengan orangtua

Kedekatan anak dengan orangtua adalah fondasi penting bagi tumbuh kembang anak. Kelekatan, kehangatan dan rasa cinta kasih ibu dapat mencegah perilaku kenakalan dan depresi saat anak tumbuh dewasa.
Kedekatan yang dijalin oleh orangtua kepada anak sejak dini juga, akan berguna dalam pembentukan karakter anak-anak Anda. Kedekatan orangtua dan anak akan memengaruhi kecerdasan si anak. Seiring dengan pertumbuhan anak, ikatan emosional ini dapat berkembang melalui beberapa hal yang dapat kita lakukan sehari-hari.

Orangtua perlu melakukan beberapa cara agar bisa membangun kedekatan dengan sang anak

Oleh karena itu, para orangtua perlu melakukan beberapa cara agar bisa membangun kedekatan dengan sang anak.

1. Ketika bersama Anak, Jangan hanya hadir secara fisik, namun hati dan pikirannya juga

Yang paling penting adalah menghadirkan kedekatan dari hati. Banyak orangtua yang secara fisik hadir di sekitar anak, namun hatinya entah ada di mana. Meski ia menemani bermain, menyuapi, memandikan, namun anak tidak akan merasakan kedekatan kalau hal tersebut tidak dilakukan dengan hati.
di Era digital saat ini, banyak orangtua terlalu focus pada gadgetnya ketika bersama anak. Para ahli dan psikolog mengungkapkan bahwa anak yang diasuh oleh orang tua yang sering kali sibuk dengan dunia mereka sendiri, khususnya dunia gadget atau smartphone akan membuat anak mudah kehilangan fokus. Orang tua yang sering kali bermain smartphone saat bermain bersama anak, hal ini akan membuat anak kurang konsentrasi, kurang percaya diri dan kurang perhatian.

2. Belaian dan pelukan memberikan kedekatan

Belaian dan pelukan yang diberikan oleh orang tua kita tidak pernah kedaluarsa pengaruhnya sampai berapa pun umur kita. Anak yang tumbuh dengan banyak belaian dan pelukan akan mejadi anak yang lebih peka dan penuh kasih sayang terhadap sesama.
Menurut Psikolog dan penulis buku The Miracle of Huge, Melly Puspita Sari bahwa memberikan pelukan pada anak minimal 8 kali sehari untuk memberikan energi sehingga anak bisa beraktivitas dan mengoptimalkan potensinya.
Selain itu, Penelitian klinis dan psikologis menujukan bahwa pelukan antara orang tua dan anak dapat meningkatkan kecerdasan otak anak, merangsang produksi hormom dan oksitosin yang memberikan perasaan tenang dan bahagia serta membantu mengeluarkan zat berbaya dari otak. Dalam bukunya ‘The Hug Therapy’, psikolog Kathleen Keating menyebutkan bahwa pelukan juga dapat meningkatkan kecerdasan otak dan IQ anak.

3. Komitmen luangkan waktu karena momen berkualitas bersama anak tercipta dari aktivitas sederhana namun sering

Memang Waktu berkualitas (quality time) lebih efektif untuk membangun kedekatan dengan anak. Akan tetapi tetap saja harus ada waktu yang dialokasikan khusus.
“Anak-anak membutuhkan keduanya, kuantitas dan kualitas waktu,” kata Janie Lacy, konsultan kesehatan mental bersertifikat dari Orlando.
Ya wajar, bagaimana mungkin berbicara tentang quality time kalau tidak setiap hari orangtua punya waktu untuk menemani batitanya? Jadi alokasikan waktu secara konsisten setiap hari, gunakan kesempatan tersebut dengan sungguh-sungguh untuk membangun kedekatan dengan anak.
Kebersamaan yang lebih sering dengan anak, menjadi momen untuk membangun kepercayaan, saling memelajari bahasa cinta masing-masing antara orangtua-anak, selain juga memahami sepenuhnya karakter anak.
Momen berkualitas bersama anak tercipta dari aktivitas sederhana namun sering. Mulai saja dengan selalu berbicara dengan anak mengenai aktivitasnya seharian. Lakukan percakapan sesering mungkin. Membacakan cerita atau buku, kepada anak-anak juga bisa menjadi pilihan.

4. Pujian adalah motivator eksternal, Namun berikan pujian yang proporsional

Pujian adalah motivator eksternal. Memberikan pujian bisa membangun kedekatan dengan anak karena anak merasa diapresiasi orangtuanya. Selain itu pujian sangat dibutuhkan pada masa perkembangannya, tapi orangtua harus memberikannya secara proporsional.
Pujilah perilaku anak, bukan si anak. Pujilah secara spesifik, “Hari ini kamu bangun tidur tidak nangis. Bagus itu.” Pujian ini membuat anak akan mengulangi perilakunya. Besok kalau bangun tidur tidak usah menangis, apalagi berteriak-teriak memanggil bunda. Pujian ini mengirim pesan pada anak, ia diperhatikan.
Jangan berlebihan, pujian yang pas akan menjadi pendorong bagi anak untuk mengulangi lagi melakukan sesuatu yang dianggap positif.

5. Memberikan kesempatan kepada anak, jangan terlalu mengobtrolnya

Kedekatan tidak sama dengan memanjakan anak. Contohnya, di usia batita anak sedang belajar berjalan, meski bolak-balik jatuh, bahkan mungkin terbentur sesuatu, orangtua tetap harus memberikan kesempatan kepada batita mencobanya.
Jangan karena alasan sayang dan takut jatuh maka batita tidak didorong untuk mencobanya dan orangtua selalu mengekang anak, ini yang disebut kemanjaan berlebihan, dan jelas tidak baik.
Penelitian Dr Stafford yang dipublish dalam The Journal of Positive Psychology dan dikutip dari Mirror menemukan bahwa orangtua terlalu mengekang anak membuatnya tak bisa memiliki kontrol terhadap keadaan psikologisnya. Anak tidak bisa mengambil keputusan karena selalu dilarang orang tua dan tidak memiliki privasi akibat orang tua yang selalu ingin ikut campur.

6. Belajar melakukan aktivitas harian

Membangun kedekatan dengan anak tidak berarti membuat si anak hanya berdiam diri dilayani semua kebutuhannya. Anak tetap harus diberi kesempatan untuk melakukan aktivitas harian, seperti belajar makan sendiri, mandi sendiri, toilet learning dan seterusnya. Meski berusaha dekat, jangan menjadikannya sebagai raja kecil di rumah.
Luangkanlah waktu untuk bermain besama anak-anak Anda. Bermain dapat memengaruhi tumbuh kembang anak. Bermain bersama anak-anak juga dapat mempererat hubungan antar anggota keluarga selain itu Anda juga dapat terus melindungi anak-anak Anda dari permainan-permainan yang buruk dan mencelakakan.
Bermain bersama juga adalah kesempatan Anda untuk bersenang-senang dan melepaskan kelelahan Anda dari kegiatan sehari-hari. Ketika Anda merasa senang, maka anak Anda pun akan dapat merasakan hal serupa.

7. Ada kesempatan merasakan perpisahan

Tidak perlu membawa anak ke mana pun pergi. Justru kalau sesekali berpisah, anak bisa merasakan kedekatan dengan orangtuanya. Anak akan merasa kangen dan membutuhkan orangtuanya.
Jika ibu adalah full time mom, dimana ibu bisa selalu bersama anaknya, sesekali perlu juga meninggalkannya untuk berbelanja, ke acara keluarga, bahkan melakukan me time.
Latihan Berpisah biasakan untuk mengucapkan “selamat tinggal” pada orang-orang yang meninggalkan kita agar anak melihat bahwa kita juga ditinggalkan oleh orang lain tetapi kita tidak merasa sedih. Ijinkan anak untuk pergi bersama tante, kakek dan nenek, om tanpa orangtuanya.

Enroll Now !
Information & Registration :
Jl. Ketintang Baru III No. 3 Surabaya
Phone : 031-8299413
Mobile : 081234441997
Ijin Dinas Pendidikan Kota Surabaya No. 188/7736/436.6.4/2014 

TERDAFTAR di Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat ;
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan NPSN : P9908360
Follow Us on Twitter
Available on Google Play Store
www.homeschoolingpena.com 

No comments:

Post a Comment