Peran Guru sebagai Motivator dalam Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran akan berhasil
manakala siswa mempunyai motivasi dalam belajar. Oleh sebab itu, guru
perlu menumbuhkan motivasi belajar siswa. Untuk memperoleh hasil belajar
yang optimal, guru dituntut kreatif membangkitkan motivasi belajar siswa, sehingga terbentuk perilaku belajar siswa yang efektif.
Dalam perspektif manajemen maupun
psikologi, kita dapat menjumpai beberapa teori tentang motivasi
(motivation) dan pemotivasian (motivating) yang diharapkan dapat
membantu para manajer (baca: guru) untuk mengembangkan keterampilannya
dalam memotivasi para siswanya agar menunjukkan prestasi belajar atau
kinerjanya secara unggul. Kendati demikian, dalam praktiknya memang
harus diakui bahwa upaya untuk menerapkan teori-teori tersebut atau
dengan kata lain untuk dapat menjadi seorang motivator yang hebat
bukanlah hal yang sederhana, mengingat begitu kompleksnya
masalah-masalah yang berkaitan dengan perilaku individu (siswa), baik
yang terkait dengan faktor-faktor internal dari individu itu sendiri
maupun keadaan eksternal yang mempengaruhinya.
beberapa petunjuk umum bagi guru dalam rangka meningkatkan motivasi belajar siswa
1. Memperjelas tujuan yang ingin dicapai.
Tujuan yang jelas dapat membuat siswa
paham ke arah mana ia ingin dibawa. Pemahaman siswa tentang tujuan
pembelajaran dapat menumbuhkan minat siswa untuk belajar yang pada
gilirannya dapat meningkatkan motivasi belajar mereka. Semakin jelas
tujuan yang ingin dicapai, maka akan semakin kuat motivasi belajar
siswa. Oleh sebab itu, sebelum proses pembelajaran dimulai hendaknya
guru menjelaskan terlebih dulu tujuan yang ingin dicapai. Dalam hal ini,
para siswa pun seyogyanya dapat dilibatkan untuk bersama-sama
merumuskan tujuan belajar beserta cara-cara untuk mencapainya.
2. Membangkitkan minat siswa.
Siswa akan terdorong untuk belajar
manakala mereka memiliki minat untuk belajar. Oleh sebab itu,
mengembangkan minat belajar siswa merupakan salah satu teknik dalam
mengembangkan motivasi belajar. Beberapa cara dapat dilakukan untuk
membangkitkan minat belajar siswa, diantaranya :
- Hubungkan bahan pelajaran yang akan diajarkan dengan kebutuhan siswa. Minat siswa akan tumbuh manakala ia dapat menangkap bahwa materi pelajaran itu berguna untuk kehidupannya. Dengan demikian guru perlu enjelaskan keterkaitan materi pelajaran dengan kebutuhan siswa.
- Sesuaikan materi pelajaran dengan tingkat pengalaman dan kemampuan siswa. Materi pelaaran yang terlalu sulit untuk dipelajari atau materi pelajaran yang jauh dari pengalaman siswa, akan tidak diminati oleh siswa. Materi pelajaran yang terlalu sulit tidak akan dapat diikuti dengan baik, yang dapat menimbulkan siswa akan gagal mencapai hasil yang optimal; dan kegagalan itu dapat membunuh minat siswa untuk belajar. Biasanya minat siswa akan tumbuh kalau ia mendapatkan kesuksesan dalam belajar.
- Gunakan berbagai model dan strategi pembelajaran secara bervariasi, misalnya diskusi, kerja kelompok, eksperimen, demonstrasi, dan lain-lain.
3. Ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar.
Siswa hanya mungkin dapat belajar dengan
baik manakala ada dalam suasana yang menyenangkan, merasa aman, bebas
dari rasa takut. Usahakan agar kelas selamanya dalam suasana hidup dan
segar, terbebas dari rasa tegang. Untuk itu guru sekali-sekali dapat
melakukan hal-hal yang lucu.
4. Berilah pujian yang wajar terhadap setiap keberhasilan siswa.
Motivasi akan tumbuh manakala siswa
merasa dihargai. Memberikan pujian yang wajar merupakan salah satu cara
yang dapat dilakukan untuk memberikan penghargaan. Pujian tidak
selamanya harus dengan kata-kata. Pujian sebagain penghargaan dapat
dilakukan dengan isyarat, misalnya senyuman dan anggukan yang wajar,
atau mungkin dengan tatapan mata yang meyakinkan.
5. Berikan penilaian.
Banyak siswa yang belajar karena ingin
memperoleh nilai bagus. Untuk itu mereka belajar dengan giat. Bagi
sebagian siswa nilai dapat menjadi motivasi yang kuat untuk belajar.
Oleh karena itu, penilaian harus dilakukan dengan segera agar siswa
secepat mungkin mengetahui hasil kerjanya. Penilaian harus dilakukan
secara objektif sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing.
6. Berilah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa.
Siswa butuh penghargaan. Penghargaan bisa
dilakukan dengan memberikan komentar positif. Setelah siswa selesai
mengerjakan suatu tugas, sebaiknya berikan komentar secepatnya, misalnya
dengan memberikan tulisan “bagus” atau “teruskan pekerjaanmu” dan lain
sebagainya. Komentar yang positif dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa.
7. Ciptakan persaingan dan kerja sama.
Persaingan yang sehat dapat memberikan
pengaruh yang baik untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa. Melalui
persaingan siswa dimungkinkan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk
memperoleh hasil yang terbaik. Oleh sebab itu, guru harus mendesain
pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk bersaing baik antara kelompok
maupun antar-individu. Namun demikian, diakui persaingan tidak
selamanya menguntungkan, terutama untuk siswa yang memang dirasakan
tidak mampu untuk bersaing, oleh sebab itu pendekatan cooperative
learning dapat dipertimbangkan untuk menciptakan persaingan
antarkelompok.
Di samping beberapa petunjuk cara
membangkitkan motivasi belajar siswa di atas, adakalanya motivasi itu
juga dapat dibangkitkan dengan cara-cara lain yang sifatnya negatif
seperti memberikan hukuman, teguran, dan kecaman, memberikan tugas yang
sedikit berat (menantang). Namun, teknik-teknik semacam itu hanya bisa
digunakan dalam kasus-kasus tertentu. Beberapa ahli mengatakan dengan
membangkitkan motivasi dengan cara-cara semacam itu lebih banyak
merugikan siswa. Untuk itulah seandainya masih bisa dengan cara-cara
yang positif, sebaiknya membangkitkan motivasi dengan cara negatif
dihindari.
No comments:
Post a Comment