Thursday, 1 September 2016

Pantangan Saat Menasihati Anak Didik

Pantangan Saat Menasihati Anak Didik


Homeschooling Surabaya-Homeschooling Pena, 02 September 2016,

Para ahli berpendapat bahwa tidak ada anak yang nakal atau bandel. Mereka hanya masih belajar untuk melakukan sesuatu dengan baik. Bila mereka melakukan suatu kesalahan, biasanya itu bukan berasal dari hati nurani atau keinginan mereka, namun ada banyak faktor yang mempengaruhinya. Misalnya keadaan emosi sedang tidak baik, kurang bisa mengontrol luapan rasa senang mereka, atau karena faktor-faktor yang lain, misalnya latar belakarang keluarga dan lingkungannya. Maka sebagai pendidik anak-anak usia dini, kita perlu memperhatikan hal-hal di bawah ini saat menasihati anak-anak didik kita.

1. Memberikan Label

Kalimat-kalimat seperti “kamu anak nakal”, “kamu bohong ya…”, “kamu kok malas”, dan kata-kata yang terkesan memberikan “label” kepada anak didik kita perlu kita hindari. Anak-anak memiliki daya ingat yang baik, terutama adalah hal-hal yang bersifat menarik dan hal-hal yang menyakiti hati mereka. Bila kita melabeli anak, misalnya dengan kata “pembohong”, maka hal itu akan terekam dalam memori mereka. Akan lebih baik bila kita menggunakan kata-kata yang positif, misalnya “Bapak tahu kamu anak yang jujur. Ingat, kalau kita mengatakan segala hal dengan jujur, maka kita akan dipercaya oleh banyak orang.”

2. Nada Biacara Kurang Pantas

Saat anak-anak didik ribut di kelas, kita bisa menenangkan mereka dengan cara berteriak dengan suara keras. Dalam sekejap, anak-anak pasti akan diam. Nada biacara yang terlalu tinggi apalagi dengan berteriak memang akan mengubah anak dengan cepat. Namun biasanya perubahan itu tidak berlangsung lama. Bahkan suatu saat, suasana kelas bisa menjadi semakin gaduh, karena setiap anak akan mencoba menenangkan teman-teman mereka dengan nada yang tinggi dan sambil berteriak. Ingat, kita adalah guru. Digugu dan ditiru.

3. Kata-kata Kasar

Kata-kata kasar biasanya akan lebih mudah diingat oleh anak-anak. Maka sebagai pendidik, kita perlu menjaga kata-kata kita. Hindarilah kata-kata yang kasar dan tidak sopan, namun perbanyaklah menggunakan kata-kata yang positif dan bersikap membangun. Misalnya, saat kita menemukan anak yang suka berlari di dalam kelas, kita jangan mengatakan, “Kamu jangan lari-lari terus!”, melainkan katakanlah, “Sebaiknya kamu berjalan saja.”

4. Membandingkan dengan Teman Lainnya

Hal yang perlu kita pegang adalah bahwa anak-anak adalah unik. Mereka memiliki karakter, kelebihan dan kekurangan yang berbeda. Bila anda membandingkan anak satu dengan yang lain, hal itu akan membuat anak enggan untuk mengembangkan sisi positif mereka, dan akan cenderung meniru orang lain. Dengan kata lain mereka akan menjadi kurang berinisiatif, dan memiliki sifat yang maunya ikut-ikutan.

5. Terlalu Menggeneralisasikan

Ada anak didik yang suka bermain video game. Kebetulan ia mengalami kemunduran prestasi belajar di sekolah. Anda tidak boleh menjadikan alasan “bermain game” sebagai sesuatu yang akan membawa efek buruk bagi anak. Karena bagaimana pun bermain game juga bisa menjadi sarana rekreasi bagi anak. Dan hal yang terpenting adalah masalah pengelolaan waktu. Asalkan anak bisa mengelola waktu dengan baik, pasti prestasi belajar di sekolah tidak akan terganggu.

6. Menyalahkan Anak di Depan Umum

Hindarilah menyalahkan anak, apalagi dengan cara membentak-bentak di depan umum, atau di depan teman-teman mereka. Bagaimana pun anak-anak juga sudah merasa memiliki harga diri yang perlu di jaga. Saat anda menyalahkan dan membentak anak di depan umun, Anda secara langsung telah mempermalukan anak di depan umum. Efek buruknya, anak bisa kehilangan semangat untuk bersosialisasi dan lebih suka menutup diri.
Bagaimana pun hal-hal di atas tidak perlu terjadi bila ada komunikasi yang baik antara pendidik dan anak didik. Komunikasi yang baik akan menumbuhkan jalinan kasih sayang yang tulus. Dari kasih sayang inilah pendidik akan lebih mudah dalam membentuk pribadi anak, dan anak-anak akan lebih mencontoh pendidik tidak hanya dari perkataan, namun juga perilaku atau teladan hidup sehari-hari.

Semoga Bermanfaat

 

No comments:

Post a Comment