HOMESCHOOLING PENA
Setara ( SD/SMP/SMA )
TERAKREDITASI - BAN PNF
Mengajarkan
Tata Krama pada Anak
di Zaman
Modern
Anak-anak usia satu setengah tahun adalah usia dimana anak-anak sudah
mulai memahami arti aturan yang berlaku. Sebagai orang tua, Anda perlu mengajarkan
hal-hal yang harus dipatuhi dalam kehidupan sosial ini. kami, menyarankan agar
orang tua memulainya dengan memberikan teladan yang baik kepada buah hatinya.
Meskipun zaman sekarang merupakan zaman modern dan serba canggih, keberadaan tata
krama di dalam kehidupan bermasyarakat sangatlah penting. Semakin dini Anda
mengajarkan kepada buah hati Anda, maka kebiasaan yang baik ini akan semakin
mudah mendarah daging tertanam di dalam hati buah hati Anda. Apa saja hal-hal
yang perlu diajarkan kepada sang buah hati agar mereka bisa mematuhi dan
mengamalkan tata krama dalam kehidupan sehari-hari?
1. Sapaan
Sapaan adalah kata-kata atau perbuatan yang bisa kita ucapkan atau lakukan kepada orang lain saat bertatap muka. Sapaan biasanya diucapkan dalam bentuk salam, misalnya selamat pagi, selamat siang, atau hanya sekedar mengatakan "Halo", atau "sampai jumpa" saat hendak berpisah. Sapaan harus disertai dengan senyuman yang tulus dan bila perlu dilakukan sambil melambaikan tangan. Jangan gengsi untuk melakukan hal ini kepada anak terlebih dahulu, tanpa menunggu anak memberi salam kepada Anda. Bagaimana pun anak-anak sangat membutuhkan teladan. Bila Anda tekun mengucapkan salam kepada buah hati Anda, pasti suatu saat Anak akan dengan setulus hati mengikuti kebiasaan baik ini.
2. Duduk ketika makan
Kegemaran setiap anak adalah bermain. Saat makan pun mereka ingin bermain. Ajarkan kepada anak bahwa posisi terbaik saat makan adalah duduk tenang. Bagaimana pun makan sambil berlari-lari juga berbahaya bagi anak-anak, karena beresiko tersedak. Selain itu, berlari-lari dalam keadaan perut kenyang juga bisa menyebabkan anak menjadi mutah. Kebiasaan ini harus dimulai saat anak makan makanan kecil. Pastikan anak dalam posisi duduk saat makan makanan yang kecil.
3. Mengucapkan "permisi"
Kata ini biasa diucapkan saat anak hendak lewat di depan orang yang lebih dewasa, saat hendak pamit dalam suatu acara, meminjam sesuatu dari Anda, atau menyela saat Anda sedang berbicara. Kebiasaan ini juga sangat penting dilakukan oleh orang tua di depan anak-anak. Bagaimana pun anak akan lebih cepat bertumbuh saat yang bisa menjadi contoh. Jadi janganlah malu untuk melakukan kebiasaan ini mulai dari sekarang.
4. Memberikan perhatian
Perhatian Anda kepada sang buah hati akan menumbuhkan semangat kepedulian anak kepada sesamanya. Sikap sopan harus berangkat dari kepedulian kepada sesamanya. Bila anak tidak memiliki rasa peduli kepada sesama, nilai-nilai tata krama tidak akan bisa diserap oleh anak-anak. Perhatian bisa dimulai dari hal-hal yang sederhana, misalnya dengan menanyakan sudah makan atau belum atau membantu merapikan baju anak bila sedang dalam keadaan tidak rapi.
5. Hindari sikap-sikap negatif
Tata krama identik dengan perilaku yang lemah lembut. Maka bila Anda ingin mengajarkan tata krama kepada sang buah hati, jadilah pribadi yang sopan dan ramah. Jangan biarkan karena Anda tidak bisa mengendalikan emosi, anak menjadi "ilfil" untuk belajar tentang tata krama. Karena tata krama bukanlah pelajaran teori, namun harus dipupuk dalam kehidupan sehari-hari. Bila Anda memiliki tempramen yang kurang baik dan sering melakukan hal-hal yang tidak sopan di depan anak-anak, jangan harap anak akan mampu mempraktekkan tata krama dalam hidup sehari-hari.
6. Tatapan mata
Saat berbicara dengan Anda, ajarkan kepada anak agar anak menatap mata Anda. Karena dengan menatap mata lawan bicara, lawan bicara akan merasa lebih dihargai. Cara menatap mata pun perlu diperhatikan. Ajarkan kepada anak cara menatap mata dengan penuh ketulusan, bukan dengan dagu mendongak sehingga terlihat angkuh, maupun dengan tatapan mata dengan dahi berkerut. Katakan kepada anak bahwa bila terlalu sering mengerutkan dahi, bisa menyebabkan wajah cepat menua atau keriput. Saat saling bersalaman pun, Anda perlu mengajarkan kepada anak untuk saling bertatap mata.
7. Ajarkan TTM (tolong, terima kasih, maaf)
Kata-kata tolong, terima kasih, dan maaf sangat populer dengan nama 3 kata ajaib. Biasakan anak mengatakan kata "tolong" saat ia membutuhkan bantuan, kata "terima kasih" saat diberi sesuatu (termasuk diberikan bantuan), dan kata "maaf" saat berbuat suatu kesalahan pada teman (termasuk ajarkan cara memaafkan teman yang bersalah). Ketiga kata tersebut harus diucapkan dengan tulus dan lembut. Karena mengatakan "maaf" namun dengan ekspresi wajah cemberut dan diucapkan dengan nada kasar bukanlah kebiasaan yang baik.
Baca juga Mewujudkan Pendidikan Karakter Yang Berkualitas
Zaman moderen memang menjadikan manusia semakin kurang peduli satu sama lain. Namun sebagai orang tua yang baik dan bijak hendaknya kita mengajarkan kepada anak untuk mau menjadi bintang diantara langit yang gelap, sehingga pancaran sinarnya akan terlihat dan memberikan terang. Jangan biarkan cahaya itu meredup, sehingga anak-anak malah mengikuti kebiasaan yang tidak baik. Misalnya hidup egois, malas menyapa sesamanya, selalu memasang wajah kesombongan agar orang lain segan, dan sikap kurang peduli pada sesama terutama mereka yang membutuhkan.
1. Sapaan
Sapaan adalah kata-kata atau perbuatan yang bisa kita ucapkan atau lakukan kepada orang lain saat bertatap muka. Sapaan biasanya diucapkan dalam bentuk salam, misalnya selamat pagi, selamat siang, atau hanya sekedar mengatakan "Halo", atau "sampai jumpa" saat hendak berpisah. Sapaan harus disertai dengan senyuman yang tulus dan bila perlu dilakukan sambil melambaikan tangan. Jangan gengsi untuk melakukan hal ini kepada anak terlebih dahulu, tanpa menunggu anak memberi salam kepada Anda. Bagaimana pun anak-anak sangat membutuhkan teladan. Bila Anda tekun mengucapkan salam kepada buah hati Anda, pasti suatu saat Anak akan dengan setulus hati mengikuti kebiasaan baik ini.
2. Duduk ketika makan
Kegemaran setiap anak adalah bermain. Saat makan pun mereka ingin bermain. Ajarkan kepada anak bahwa posisi terbaik saat makan adalah duduk tenang. Bagaimana pun makan sambil berlari-lari juga berbahaya bagi anak-anak, karena beresiko tersedak. Selain itu, berlari-lari dalam keadaan perut kenyang juga bisa menyebabkan anak menjadi mutah. Kebiasaan ini harus dimulai saat anak makan makanan kecil. Pastikan anak dalam posisi duduk saat makan makanan yang kecil.
3. Mengucapkan "permisi"
Kata ini biasa diucapkan saat anak hendak lewat di depan orang yang lebih dewasa, saat hendak pamit dalam suatu acara, meminjam sesuatu dari Anda, atau menyela saat Anda sedang berbicara. Kebiasaan ini juga sangat penting dilakukan oleh orang tua di depan anak-anak. Bagaimana pun anak akan lebih cepat bertumbuh saat yang bisa menjadi contoh. Jadi janganlah malu untuk melakukan kebiasaan ini mulai dari sekarang.
4. Memberikan perhatian
Perhatian Anda kepada sang buah hati akan menumbuhkan semangat kepedulian anak kepada sesamanya. Sikap sopan harus berangkat dari kepedulian kepada sesamanya. Bila anak tidak memiliki rasa peduli kepada sesama, nilai-nilai tata krama tidak akan bisa diserap oleh anak-anak. Perhatian bisa dimulai dari hal-hal yang sederhana, misalnya dengan menanyakan sudah makan atau belum atau membantu merapikan baju anak bila sedang dalam keadaan tidak rapi.
5. Hindari sikap-sikap negatif
Tata krama identik dengan perilaku yang lemah lembut. Maka bila Anda ingin mengajarkan tata krama kepada sang buah hati, jadilah pribadi yang sopan dan ramah. Jangan biarkan karena Anda tidak bisa mengendalikan emosi, anak menjadi "ilfil" untuk belajar tentang tata krama. Karena tata krama bukanlah pelajaran teori, namun harus dipupuk dalam kehidupan sehari-hari. Bila Anda memiliki tempramen yang kurang baik dan sering melakukan hal-hal yang tidak sopan di depan anak-anak, jangan harap anak akan mampu mempraktekkan tata krama dalam hidup sehari-hari.
6. Tatapan mata
Saat berbicara dengan Anda, ajarkan kepada anak agar anak menatap mata Anda. Karena dengan menatap mata lawan bicara, lawan bicara akan merasa lebih dihargai. Cara menatap mata pun perlu diperhatikan. Ajarkan kepada anak cara menatap mata dengan penuh ketulusan, bukan dengan dagu mendongak sehingga terlihat angkuh, maupun dengan tatapan mata dengan dahi berkerut. Katakan kepada anak bahwa bila terlalu sering mengerutkan dahi, bisa menyebabkan wajah cepat menua atau keriput. Saat saling bersalaman pun, Anda perlu mengajarkan kepada anak untuk saling bertatap mata.
7. Ajarkan TTM (tolong, terima kasih, maaf)
Kata-kata tolong, terima kasih, dan maaf sangat populer dengan nama 3 kata ajaib. Biasakan anak mengatakan kata "tolong" saat ia membutuhkan bantuan, kata "terima kasih" saat diberi sesuatu (termasuk diberikan bantuan), dan kata "maaf" saat berbuat suatu kesalahan pada teman (termasuk ajarkan cara memaafkan teman yang bersalah). Ketiga kata tersebut harus diucapkan dengan tulus dan lembut. Karena mengatakan "maaf" namun dengan ekspresi wajah cemberut dan diucapkan dengan nada kasar bukanlah kebiasaan yang baik.
Baca juga Mewujudkan Pendidikan Karakter Yang Berkualitas
Zaman moderen memang menjadikan manusia semakin kurang peduli satu sama lain. Namun sebagai orang tua yang baik dan bijak hendaknya kita mengajarkan kepada anak untuk mau menjadi bintang diantara langit yang gelap, sehingga pancaran sinarnya akan terlihat dan memberikan terang. Jangan biarkan cahaya itu meredup, sehingga anak-anak malah mengikuti kebiasaan yang tidak baik. Misalnya hidup egois, malas menyapa sesamanya, selalu memasang wajah kesombongan agar orang lain segan, dan sikap kurang peduli pada sesama terutama mereka yang membutuhkan.
Sumber
: K.Zepe
Enroll Now !
Information & Registration :
Jl. Ketintang Baru III No. 3 Surabaya
Phone : 031-8299413
Mobile : 081234441997
Ijin Dinas Pendidikan Kota Surabaya No. 188/7736/436.6.4/2014
TERDAFTAR di Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat ;
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan NPSN : P9908360
TERDAFTAR di Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat ;
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan NPSN : P9908360
Follow Us on Twitter
Available on Google Play Store
www.homeschoolingpena.com
No comments:
Post a Comment