HOMESCHOOLING PENA
Setara ( SD/SMP/SMA )
TERAKREDITASI - BAN PNF
Kemampuan Anak
Bersosialisasi Bisa Menunjang Prestasi
Sumber Gambar : Kesekolah
Homeschooling Pena Surabaya, 30
September 2017
Kemampuan anak dalam berseosialisasi akan sangat
mempengaruhi kepribadian anak. Semakin banyak orang yang anak-anak kenal, maka
ia akan semakin memahani banyak pribadi, dan tentu saja mereka akan semakin
memiliki banyak kesempatan untuk belajar. Berbeda dengan anak yang memiliki
kesulitan dalam bersosialisasi, maka ia pun akan kesulitan dalam mengembangkan
dirinya, karena ia pasti akan lebih sibuk dengan dirinya sendiri dan kurang
mampu untuk menimba ilmu dari orang lain. Bagaimana supaya anak memiliki
kemampuan bersosialisasi yang baik, terutama di sekolah?
1. Atur tempat duduk agar berdampingan dengan "lawan karakternya"
Pasangkanlah anak yang pendiam dengan anak yang suka berbicara. Pasangkan anak pemalu dengan anak yang percaya diri. Hal ini bisa memacu keseimbangan antar pribadi yang dipasangakan sehingga mereka akan memiliki ketrampilan bersosialisasi yang semakin baik.
2. Waspadai "Bullying"
Bila ada anak yang kelewat minder, dan kita sering memergokinya sedang diejek maupun tampak sering ditolak saat hendak bergabung dengan suatu kelompok, kita perlu segera mengambil tindakan. Siapa tau dia adalah salah satu korban bullying.
Sebagai pendidik kita harus peka dan segera mengambil tindakan bila hal ini memang terjadi.
3. Suasana kelas jangan terlalu serius
Suasana kelas yang menyenangkan bisa dimulai dengan mendekorasi kelas dengan indah. Sehingga anak-anak didik merasa bahwa sekolah adalah tempat yang menyenangkan bagi mereka untuk belajar. Namun ada hal yang lebih penting, yaitu bagaimana membuat suasana kelas yang penuh dengan keakraban. Agar suasana kelas menjadi menyenangkan seorang guru harus bisa menyatu dengan dunia anak. Terkadang ia perlu meluangkan waktu bersama anak-anak untuk bermain dan bercakap-cakap bersama.
4. Tanamkan jiwa kepemimpinan
Salah satu sifat seorang pemimpin adalah percaya diri. Pemimpin mana yang pemalu? Pasti tidak ada. Kita bisa melatih ketrampilan bersosialisasi anak dengan cara menumbuhkan jiwa kepemimpinan mereka. Bila mereka memiliki jiwa kepemimpinan mereka akan lebih percaya diri, terutama dalam bergaul dan tampil di depan umum. Ketrampilan ini bisa kita tumbuhkan dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk menjadi ketua kelas, ketua kelompok, pemimpin upacara dan lainnya.
5. Minta ia memperagakan sesuatu
Aktivitas peragaan bisa dilakukan dengan cara menyanyi, membaca puisi, bermain peran, dan lainnya. Dengan aktivitas-aktivitas yang memungkinkan siswa untuk tampil, diharapkan siswa akan semakin percaya diri dan berani dalam memperagakan sesuatu di depan publik.
6. Pentingnya "Groupwork"
Aktivitas berkelompok memotivasi siswa untuk mau aktif berbicara. Terkadang anak-anak yang pemalu untuk tampil di depan publik, akan menjadi aktif saat mereka mengadakan diskusi kelompok. Semakin dekat hubungan pertemanan antra siswa, biasanya suasan diskusi kelompok semakin seru. Dan dengan aktivitas berkelompok inilah siswa akan semakin dekat satu sama lain.
7. Perlunya menyapa anak terlebih dahulu
Anak yang tidak mau menyapa gurunya terlebih dahulu bukan berarti tidak sopan atau sombong. Beberapa dari mereka masih merasa sungkan atau malu. Tidak ada salahnya bila seorang guru menyapa atau menyalami siswanya terlebih dahulu. Bila kita sering melakukannya kepada setiap siswa, percayalah, suatu saat mereka akan berani menyapa kita harus kita sapa terlebih dahulu. Saat guru melakukan kesalahan pun, ia tidak perlu malu atau gengsi untuk minta maaf.
8. Luangkan waktu bersama anak didik
Bila saat istirahat tiba, ada kalanya kita perlu meminta semua siswa bermain di luar. Sehingga tidak ada anak yang lebih memilih sibuk melakukan aktivitas sendiri di dalam kelas. Dengan sering bermain bersama, kedekatan antar siswa pun akan menjadi lebih erat dan mengurangi rasa malu untuk saling bertegur sapa atau pun saling mengajak ngobrol antar satu siswa dan siswa lainnya. Hubungan antar siswa pun bisa menjadi semakin kompak.
9. Bicara dari hati ke hati
Untuk kasus-kasus tertentu, guru bisa mengajak berkomunikasi siswanya yang memang memiliki masalah bersosialisasi. Disarankan untuk anak didik perempuan, dilakukan oleh guru perempuan, dan anak didik laki-laki, dilakukan oleh guru laki-laki. Karena dengan cara itu, biasanya mereka akan bisa lebih terbuka dan ngobrol ""just like a friend". Setelah itu, anak akan semakin mudah untuk bisa terbuka dan menceritakan apa yang menyebabkan ia sulit bersosialisasi. Dan tentu saja, guru jadi tahu cara menanganinya. Bila perlu, guru juga bisa bekerjasama dengan orang tua.
10. Berikan pemahaman tentang pentingnya norma sosial
Beberapa siswa merasa dijauhi oleh teman-temannya karena sifat-sifat yang kurang baik. Misalnya suka berbohong, berkata kasar, bertingkah laku tidak sopan dan lainnya. Sebagai guru, kita perlu mengajari siswa tentang sopan santun bergaul, terutama etika berbicara dan berperilaku. Metode yang digunakan bisa bermacam-macam. Bisa kita utarakan secara langsung, metode diskusi, mendongeng, bernyanyi lagu pendidikan karakter lalu menganalisa lagu yang dinyanyikan, dan lain-lain. Dengan begitu anak-anak akan makin paham pentingnya mematuhi aturan atau norma yang ada di masyarakat.
Baca juga Homeschooling makin jadi pilihan
Semoga dengan semakin piawainya anak didik kita dalam bersosialisasi mereka akan memiliki hati dan pikiran yang terbuka. Sehingga kelak kala mereka dewasa mereka akan lebih mudah menerima segala masukan, pengajaran, dan pendapat dari orang lain secara lebih terbuka. Dengan keterbukaan mereka, semoga ilmu, pengetahuan, dan pengalaman mereka akan cepat bertambah, dan mereka pun akan cepat bertumbuh menjadi pribadi yang baik, menarik, cerdas, dan kaya akan pengalaman.
1. Atur tempat duduk agar berdampingan dengan "lawan karakternya"
Pasangkanlah anak yang pendiam dengan anak yang suka berbicara. Pasangkan anak pemalu dengan anak yang percaya diri. Hal ini bisa memacu keseimbangan antar pribadi yang dipasangakan sehingga mereka akan memiliki ketrampilan bersosialisasi yang semakin baik.
2. Waspadai "Bullying"
Bila ada anak yang kelewat minder, dan kita sering memergokinya sedang diejek maupun tampak sering ditolak saat hendak bergabung dengan suatu kelompok, kita perlu segera mengambil tindakan. Siapa tau dia adalah salah satu korban bullying.
Sebagai pendidik kita harus peka dan segera mengambil tindakan bila hal ini memang terjadi.
3. Suasana kelas jangan terlalu serius
Suasana kelas yang menyenangkan bisa dimulai dengan mendekorasi kelas dengan indah. Sehingga anak-anak didik merasa bahwa sekolah adalah tempat yang menyenangkan bagi mereka untuk belajar. Namun ada hal yang lebih penting, yaitu bagaimana membuat suasana kelas yang penuh dengan keakraban. Agar suasana kelas menjadi menyenangkan seorang guru harus bisa menyatu dengan dunia anak. Terkadang ia perlu meluangkan waktu bersama anak-anak untuk bermain dan bercakap-cakap bersama.
4. Tanamkan jiwa kepemimpinan
Salah satu sifat seorang pemimpin adalah percaya diri. Pemimpin mana yang pemalu? Pasti tidak ada. Kita bisa melatih ketrampilan bersosialisasi anak dengan cara menumbuhkan jiwa kepemimpinan mereka. Bila mereka memiliki jiwa kepemimpinan mereka akan lebih percaya diri, terutama dalam bergaul dan tampil di depan umum. Ketrampilan ini bisa kita tumbuhkan dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk menjadi ketua kelas, ketua kelompok, pemimpin upacara dan lainnya.
5. Minta ia memperagakan sesuatu
Aktivitas peragaan bisa dilakukan dengan cara menyanyi, membaca puisi, bermain peran, dan lainnya. Dengan aktivitas-aktivitas yang memungkinkan siswa untuk tampil, diharapkan siswa akan semakin percaya diri dan berani dalam memperagakan sesuatu di depan publik.
6. Pentingnya "Groupwork"
Aktivitas berkelompok memotivasi siswa untuk mau aktif berbicara. Terkadang anak-anak yang pemalu untuk tampil di depan publik, akan menjadi aktif saat mereka mengadakan diskusi kelompok. Semakin dekat hubungan pertemanan antra siswa, biasanya suasan diskusi kelompok semakin seru. Dan dengan aktivitas berkelompok inilah siswa akan semakin dekat satu sama lain.
7. Perlunya menyapa anak terlebih dahulu
Anak yang tidak mau menyapa gurunya terlebih dahulu bukan berarti tidak sopan atau sombong. Beberapa dari mereka masih merasa sungkan atau malu. Tidak ada salahnya bila seorang guru menyapa atau menyalami siswanya terlebih dahulu. Bila kita sering melakukannya kepada setiap siswa, percayalah, suatu saat mereka akan berani menyapa kita harus kita sapa terlebih dahulu. Saat guru melakukan kesalahan pun, ia tidak perlu malu atau gengsi untuk minta maaf.
8. Luangkan waktu bersama anak didik
Bila saat istirahat tiba, ada kalanya kita perlu meminta semua siswa bermain di luar. Sehingga tidak ada anak yang lebih memilih sibuk melakukan aktivitas sendiri di dalam kelas. Dengan sering bermain bersama, kedekatan antar siswa pun akan menjadi lebih erat dan mengurangi rasa malu untuk saling bertegur sapa atau pun saling mengajak ngobrol antar satu siswa dan siswa lainnya. Hubungan antar siswa pun bisa menjadi semakin kompak.
9. Bicara dari hati ke hati
Untuk kasus-kasus tertentu, guru bisa mengajak berkomunikasi siswanya yang memang memiliki masalah bersosialisasi. Disarankan untuk anak didik perempuan, dilakukan oleh guru perempuan, dan anak didik laki-laki, dilakukan oleh guru laki-laki. Karena dengan cara itu, biasanya mereka akan bisa lebih terbuka dan ngobrol ""just like a friend". Setelah itu, anak akan semakin mudah untuk bisa terbuka dan menceritakan apa yang menyebabkan ia sulit bersosialisasi. Dan tentu saja, guru jadi tahu cara menanganinya. Bila perlu, guru juga bisa bekerjasama dengan orang tua.
10. Berikan pemahaman tentang pentingnya norma sosial
Beberapa siswa merasa dijauhi oleh teman-temannya karena sifat-sifat yang kurang baik. Misalnya suka berbohong, berkata kasar, bertingkah laku tidak sopan dan lainnya. Sebagai guru, kita perlu mengajari siswa tentang sopan santun bergaul, terutama etika berbicara dan berperilaku. Metode yang digunakan bisa bermacam-macam. Bisa kita utarakan secara langsung, metode diskusi, mendongeng, bernyanyi lagu pendidikan karakter lalu menganalisa lagu yang dinyanyikan, dan lain-lain. Dengan begitu anak-anak akan makin paham pentingnya mematuhi aturan atau norma yang ada di masyarakat.
Baca juga Homeschooling makin jadi pilihan
Semoga dengan semakin piawainya anak didik kita dalam bersosialisasi mereka akan memiliki hati dan pikiran yang terbuka. Sehingga kelak kala mereka dewasa mereka akan lebih mudah menerima segala masukan, pengajaran, dan pendapat dari orang lain secara lebih terbuka. Dengan keterbukaan mereka, semoga ilmu, pengetahuan, dan pengalaman mereka akan cepat bertambah, dan mereka pun akan cepat bertumbuh menjadi pribadi yang baik, menarik, cerdas, dan kaya akan pengalaman.
Sumber : Kak Zepe
Enroll Now !
Information & Registration :
Jl. Ketintang Baru III No. 3 Surabaya
Phone : 031-8299413
Mobile : 081234441997
Ijin Dinas Pendidikan Kota Surabaya No. 188/7736/436.6.4/2014
TERDAFTAR di Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat ; Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan NPSN : P9908360
Follow Us on Twitter
@homeschool_pena