HOMESCHOOLING PENA
Setara ( SD/SMP/SMA )
TERAKREDITASI - BAN PNF
Langkah Tepat Memberikan
Konsekuensi Pada Anak
Sumber Gambar: Pendidikan Karakter
Homeschooling Pena Surabaya, 29 September 2017
Pernahkah
anak anda menumpahkan air di karpet atau memecahkan gelas di rumah? Situasi
seperti ini pasti pernah terjadi dan sangat wajar sekali apabila terjadi di
rumah dan ternyata anak anda yang melakukannya. Tetapi seringkali yang tidak
wajar adalah bagaimana cara orangtua memberikan konsekuensinya.
Dengan
alasan memberikan pelajaran tentang disiplin, seringkali bukan pemahaman
disiplin yang diterima anak, tetapi perasaan dendam dan amarah terhadap
orangtuanya. Ini seperti anda berkata I Love You tetapi dikatakan dengan
cara membentak, teriak, dan muka yang marah. Apakah dengan itu anak anda akan
menangkap pesan bahwa dia dicintai?
Mari kita
pahami langkah dalam memberikan konsekuensi yang tepat, ini bukan hanya untuk
anak yang kecil saja, tetapi bisa untuk remaja dan dewasa. Yang kami berikan
adalah prinsip. Prinsip yang sehat dan tetap menjaga harga diri anak, serta
tidak akan meninggalkan luka di batin anak.
1. Fokus
Pada Permasalahan
Untuk
kasus karpet yang terkena air, maka konsekuensi yang tepat adalah
membersihkannya hingga kering, dan waktu disepakati untuk mengerjakannya. Waktu
perlu disepakati, karena hal ini bisa digunakan anak untuk menghindari
kewajibannya, misalnya untuk menghindari les dan lebih memilih membersihkan
karpet. Gunakan waktu bermain atau waktu santai, untuk mengerjakannya.
Hindari
memberikan konsekuensi yang tidak ada kaitannya, misalnya tidak boleh nonton televisi
selama 2 minggu atau tidak mendapat uang jajan 3 hari. Jangan melampiaskan
marah berlebih yang akibatnya hanya memperpanjang daftar konsekuensi. Saat
fokus pada masalah, maka mudah bagi anak tahu dan jelas dimana kesalahannya.
Sesuaikan dengan kemampuan dan usia anak, jika usia anak masih balita akan sulit untuk membersihkan dan menjemur karpet sendirian, perlu dibantu dan diberikan contoh mengerjakannya.
Mungkin anda khawatir anak tidak jera, jika dibantu? Dengan membantu anak saat mengerjakan konsekuensi, hal ini dapat menumbuhkan kedekatan emosional dan pengertian anak terhadap orangtuanya. Ada waktu bersama, asalkan orangtua tidak mengomel terus saat mengerjakan bersama.
Anda tidak perlu mencari efek jera bagi anak, waktu yang digunakan untuk membersihkan karpet sudah membuat dia berada di luar zona nyamannya.
3. Memberikan Pengalaman Belajar
Tujuan konsekuensi memberikan pengalaman belajar dari tidak paham menjadi paham. Memang sebelum konsekuensi diberikan sebaiknya sudah ada aturan yang menjelaskan mana perilaku yang baik dan tidak baik.
Jika informasi sudah diterima tetapi tetap dilanggar mana konsekuensi bisa dijalankan. Konsekuensi hanyalah sarana untuk mempertegas bahwa perilaku seseorang ada yang salah dan harus segera diperbaiki. Bukan sarana orangtua untuk melampiaskan kemarahan.
Bukan selalu mengungkit-ungkit kesalahan yang sudah lewat, tetapi pada saat kejadian, dan saat menjalankan konsekuensi beri pengertian bahwa hal ini salah. Berikan penjelasan yang benar bagaimana melakukan yang benar (membawa gelas saat jalan). Setelah selesai konsekuensi, sebaiknya tidak dibicarakan lagi.
4. Menjaga Harga Diri
Hindari membentak, memaki dan berkata kasar kepada anak, apalagi jika didepan orang lain. Hindari menceritakan kesalahan anak berulang-ulang kepada orang lain.
Kedua hal ini bisa merusak harga diri anak dan bisa fatal akibatnya.
Jika anda sudah memiliki aturan dan konsekuensi yang jelas keteraturan dan disiplin anak akan terbentuk dengan baik. Sudahkah anda memiliki aturan dirumah beserta konsekuensinya? Bingung?
Seperti dijalan raya, ada lampu merah dan tanda dilarang parkir, dilarang berhenti, dan masih banyak lagi. Anda jelas dengan aturannya bukan? Jika anda langgar ada konsekuensinya kan? Konsekuensinya jelas, tilang dan denda. Polisi tidak perlu memaki anda, memukul anda jika anda melanggar bukan? Dan semua pengguna jalan raya paham informasi serta tanda aturan dijalan raya, jadi saat pemberian konsekuensi semua jelas.
Baca juga Bagaimana Menumbuhkan Semangat Belajar pada Anak?
Semoga artikel ini bermanfaat dalam membentuk karakter anak.
Sumber : Timothy
Enroll Now !
Information & Registration :
Jl. Ketintang Baru III No. 3 Surabaya
Phone : 031-8299413
Mobile : 081234441997
Ijin Dinas Pendidikan Kota Surabaya No. 188/7736/436.6.4/2014
TERDAFTAR di Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat ; Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan NPSN : P9908360
Follow Us on Twitter
@homeschool_pena
No comments:
Post a Comment