HOMESCHOOLING PENA
Setara ( SD/SMP/SMA )
TERAKREDITASI - BAN PNFDampak Buruk Memanjakan Anak
Sumber Gambar : Kesekolah
HomeschoolingPena Surabaya, 05 September 2017
Hati-hati jika Anda terlalu
memanjakan anak. Perlakuan Anda tersebut ternyata dapat menimbulkan efek tidak
baik di kemudian hari. Anak akan menjadi pribadi yang rapuh, tidak
bertanggungjawab, tumpul kepekaan sosialnya, dan egois. Padahal saya yakin
seratus persen Anda tidak menginginkan anak Anda berkepribadian seperti itu.
Mumpung belum terlambat, segera ubah perlakuan terhadap anak-anak Anda. Ajari
mereka bersikap mandiri sejak kecil. Paling tidak, saat anak sudah memasuki
usia Sekolah Dasar ia harus sudah belajar mandiri. Tidak perlu terlalu
muluk-muluk, berikan ia tanggungjawab yang mudah dulu. Seperti menyiram bunga,
menguras bak mandi, merapikan tempat tidur, dll. Bertahap namun pasti Anda bisa
memberikan tanggungjawab yang lebih besar seiring dengan perkembangan usianya.
Seringkali, orang tua menomor satukan anak dalam hal pelayanan. Segala kebutuhan anak selalu dipenuhi bagaimana pun caranya. Kehadiran anak dijadikan mitos sebagai pembawa rezeki dan kebahagiaan dalam keluarga. Orangtua menaruh harapan-harapan kepada anak-anaknya agar mereka memberikan kebanggaan dan kebahagiaan. Banyak orang tua berharap anak-anaknya dapat hidup lebih baik dari diri mereka secara moril dan materil sehingga tidak jarang orangtua menjadikan anak-anaknya sebagai aset keluarga. Orangtua yang terlalu berharap berlebihan kepada anaknya sehingga justru membebani hidup anak itu sendiri. Sebab anak akan merasa terpasung dalam menentukan sikap sesuai dengan keinginannya (niat dan bakatnya).
Atas hal itu, orangtua pun mempunyai cara-cara tersendiri dalam merawat, menjaga, dan mendidik anak-anak mereka. Demi mencapai harapan-harapan mereka, seringkali cara mendidik yang dilakukan orangtua kurang tepat. Masalah utamanya karena orangtua kurang memiliki pengetahuan dan wawasan yang memadai dalam mendidik putera puterinya.
Baca juga Bagaimana Menumbuhkan Semangat Belajar pada Anak?
Ada tipe orangtua yang karena rasa sayangnya yang begitu besar pada sang anak, bersikap lunak dengan memperturutkan semua keinginannya. Mereka tidak tega untuk mengatakan 'tidak' pada anak. Akibatnya, anak terbiasa tanpa kesulitan atau hambatan apapun untuk mendapatkan keinginannya. Hal itu membuat pribadi mereka menjadi rapuh dan tidak tahan uji. Walaupun sebenarnya orang tua tahu bahwa hidup itu penuh ujian dan masalah tapi tetap saja memanjakan anak-anaknya secara berlebihan. Padahal keterampilan dalam menghadapi masalah dan ujian itulah yang sebenarnya perlu ditanamkan kepada anak sejak mereka masih kecil. Agar kelak mereka mampu menghadapi masalah dan ujian yang lebih besar lagi
Menghadapi kenyataan ini, orangtua masih dapat mengatasinya dengan mengajak berbicara secara terbuka, memberikan contoh-contoh kehidupan, memberikan wawasan untuk bergaul di masyarakat dengan semestinya. Lalu berikan pendidikan dan pelatihan yang memadai guna membentuk sikap-sikap yang baik pada diri anak. Tidak membiarkan anak bersikap yang salah merupakan tugas utama orangtua, namun tidak cukup dengan kata-kata, melainkan dengan contoh secara langsung. Anak-anak umumnya bosan dinasehati, bosan dimarahi, bosan mendengarkan larangan-larangan. Cara yang efektif untuk mengatasinya yaitu dengan contoh nyata. Anak lebih cenderung untuk meniru yang dilihatnya dari pada yang didengarnya. Sesungguhnya niat dan sikap orangtua terhadap anak akan membentuk sifat dan sikap yang identik di dalam diri anak-anak.
Sumber : Iman
Seringkali, orang tua menomor satukan anak dalam hal pelayanan. Segala kebutuhan anak selalu dipenuhi bagaimana pun caranya. Kehadiran anak dijadikan mitos sebagai pembawa rezeki dan kebahagiaan dalam keluarga. Orangtua menaruh harapan-harapan kepada anak-anaknya agar mereka memberikan kebanggaan dan kebahagiaan. Banyak orang tua berharap anak-anaknya dapat hidup lebih baik dari diri mereka secara moril dan materil sehingga tidak jarang orangtua menjadikan anak-anaknya sebagai aset keluarga. Orangtua yang terlalu berharap berlebihan kepada anaknya sehingga justru membebani hidup anak itu sendiri. Sebab anak akan merasa terpasung dalam menentukan sikap sesuai dengan keinginannya (niat dan bakatnya).
Atas hal itu, orangtua pun mempunyai cara-cara tersendiri dalam merawat, menjaga, dan mendidik anak-anak mereka. Demi mencapai harapan-harapan mereka, seringkali cara mendidik yang dilakukan orangtua kurang tepat. Masalah utamanya karena orangtua kurang memiliki pengetahuan dan wawasan yang memadai dalam mendidik putera puterinya.
Baca juga Bagaimana Menumbuhkan Semangat Belajar pada Anak?
Ada tipe orangtua yang karena rasa sayangnya yang begitu besar pada sang anak, bersikap lunak dengan memperturutkan semua keinginannya. Mereka tidak tega untuk mengatakan 'tidak' pada anak. Akibatnya, anak terbiasa tanpa kesulitan atau hambatan apapun untuk mendapatkan keinginannya. Hal itu membuat pribadi mereka menjadi rapuh dan tidak tahan uji. Walaupun sebenarnya orang tua tahu bahwa hidup itu penuh ujian dan masalah tapi tetap saja memanjakan anak-anaknya secara berlebihan. Padahal keterampilan dalam menghadapi masalah dan ujian itulah yang sebenarnya perlu ditanamkan kepada anak sejak mereka masih kecil. Agar kelak mereka mampu menghadapi masalah dan ujian yang lebih besar lagi
Menghadapi kenyataan ini, orangtua masih dapat mengatasinya dengan mengajak berbicara secara terbuka, memberikan contoh-contoh kehidupan, memberikan wawasan untuk bergaul di masyarakat dengan semestinya. Lalu berikan pendidikan dan pelatihan yang memadai guna membentuk sikap-sikap yang baik pada diri anak. Tidak membiarkan anak bersikap yang salah merupakan tugas utama orangtua, namun tidak cukup dengan kata-kata, melainkan dengan contoh secara langsung. Anak-anak umumnya bosan dinasehati, bosan dimarahi, bosan mendengarkan larangan-larangan. Cara yang efektif untuk mengatasinya yaitu dengan contoh nyata. Anak lebih cenderung untuk meniru yang dilihatnya dari pada yang didengarnya. Sesungguhnya niat dan sikap orangtua terhadap anak akan membentuk sifat dan sikap yang identik di dalam diri anak-anak.
Sumber : Iman
Enroll Now !
Information & Registration :
Jl. Ketintang Baru III No. 3 Surabaya
Phone : 031-8299413
Mobile : 081234441997
Ijin Dinas Pendidikan Kota Surabaya No. 188/7736/436.6.4/2014
TERDAFTAR di Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat ; Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan NPSN : P9908360
Follow Us on Twitter
@homeschool_pena
No comments:
Post a Comment